Pelatih Jepang Bongkar Alasan Kento Momota Tampil Buruk di Piala Sudirman 2021

Rabu, 6 Oktober 2021 12:38 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Badminton Photo
Kento Momota. Copyright: © Badminton Photo
Kento Momota.

INDOSPORT.COM – Pelatih tim bulutangkis Jepang, Park Joo-bong, mengungkapkan alasan Kento Momota tampil buruk di Piala Sudirman 2021.

Untuk ketiga kalinya dalam empat edisi terahir Piala Sudirman, Jepang harus puas menjadi runner-up di Kejuaraan Beregu Campuran Dunia. Negeri Matahari Terbit itu dikalahkan China di partai final dengan skor 3-1.

Salah satu fakta tersulit uang sulit diterima pelatih Jepang, Park Joo-bong, adalah penampilan di bawah standar yang ditampilkan Kento Momota selama kompetisi.

Tunggal putra no.1 ini sempat bangkit kepercayaan dirinya usai mengalahkan Lee Zii Jia di fase grup, yang membuatnya sukses balas dendam atas kekalahan di perempat final All England Maret lalu.

Namun, Momota tampak mengalami penurunan performa dengan dikalahkan Lee Zii Jia di babak semifinal sebelum dihancurkan pemain China, Shi Yuqi di babak final.

“Setelah kekalahannya di Olimpiade Tokyo, Momota terkejut. Tim kami juga kaget. Bagaimanapun, dia kembali ke pelatihan dan turnamen ini. Kami tidak punya pilihan, Momota harus bermain melawan China,” ujar Park Joo-bong membicarakan kondisi anak didiknya, dilansir dari laman resmi BWF.

Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa kelelahan menjadi faktor utama performa Momota menurun di Piala Sudirman. Momota diforsir tenaganya mengalahkan dua lawan berat, yakni Lee Zii Jia dan Chou Tien Chen.

“Dia telah memainkan banyak pertandingan terus menerus. Setelah Olimpiade, dia bermain bagus di dua pertandingan melawan Lee Zii Jia dan Chou Tien Chen, tetapi setelah itu dia lelah,” sambung Park Joo-bong.

“Sebelum final melawan China, kami bertanya apakah dia bisa bermain atau tidak, dari segi kondisi fisiknya. Kali ini dia adalah kapten kami, jadi dia memiliki tanggung jawab itu. Saya pikir dia lelah, tetapi dia ingin bermain, jadi kami memasukkannya ke dalam barisan.”

“Shi Yu Qi juga tahu dia lelah. Di game pertama dia bermain dengan kecepatan yang sangat tinggi, jadi Momota merasa sangat sulit untuk mengikuti kecepatan itu,” lanjutnya.