Profil Tati Sumirah, Legenda Indonesia di Piala Uber yang Alami Nasib Pilu hingga Akhir Hayat

Sabtu, 9 Oktober 2021 12:57 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Martini/INDOSPORT
Dokumentasi INDOSPORT saat berkunjung ke kediaman Tati Sumirah (almh) pada November 2019. Copyright: © Martini/INDOSPORT
Dokumentasi INDOSPORT saat berkunjung ke kediaman Tati Sumirah (almh) pada November 2019.

INDOSPORT.COM – Tati Sumirah, namanya selalu terkenang sebagai legenda bulutangkis tanah air yang turut menghantarkan Indonesia merebut Piala Uber pertama di tahun 1975.

Secara total, Indonesia berhasil meraih 3 kali gelar Piala Uber pada tahun 1975, 1994, dan 1996. Sementara menjadi semifinalis sebanyak 7 kali (1969, 1972, 1978, 1981, 1998,2008).

Pada tahun 1975 skuat putri Indonesia berhasil tampil gemilang dengan mengalahkan Jepang 5-2. Tati Sumirah menjadi salah satu punggawa Tim Uber Indonesia.

Saat itu, Tati Sumirah sedang berada di masa kejayaannya. Dia menjadi peraih medali perunggu tunggal putri Kejuaraan Dunia 1971, menjadi runner up Singapura Terbuka 1972 dan masih banyak lagi.

Kendati sukses sebagai pebulutangkis, ada kisah pilu di balik legenda bulutangkis yang telah wafat pada Kamis (13/02/20) pukul 22.30 WIB tersebut.

Diketahui, mendiang Tati Sumirah wafat setelah dirawat selama sembilan hari di ICU RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur.

Dia mengidap kadar gula darah yang tinggi dan paru-paru. Selama masa hidupnya, waktunya dihabiskan dalam keterbatasan ekonomi.

Tati gantung raket pada tahun 1980-an. Saat itu, dia tak mendapat jaminan pensiun serta bonus apresiasi yang paspasan usai menjuarai Piala Uber 1975.

"Dapat Uber pertama untuk Indonesia, bangga sekali. Kebetulan juga ada Thomas, jadi kawin berdua. Cuma kalau anak laki kan mantap hadiahnya. Saya berharap dapat rumah, tapi ternyata hanya dapat sejuta, saya belikan motor Vespa."

"Dulu sih sejuta sudah mahal, tapi kita kan orangnya terima apa adanya,” ujar Tati kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.com, pada November 2019.