Sedih, Indonesia Dilarang Kibarkan Bendera Merah-Putih di Podium Piala Thomas 2020

Sabtu, 16 Oktober 2021 14:35 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Prio Hari Kristanto
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Tim bulutangkis Indonesia dikabarkan tak bisa mengibarkan bendera Merah Putih andai naik podium Piala Thomas 2020 nanti. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Tim bulutangkis Indonesia dikabarkan tak bisa mengibarkan bendera Merah Putih andai naik podium Piala Thomas 2020 nanti.

INDOSPORT.COM – Tim bulutangkis Indonesia dikabarkan tak bisa mengibarkan bendera Merah Putih andai naik podium Piala Thomas 2020 nanti. Ini merupakan salah satu sanksi terkait kasus doping yang tengah menjerat olahraga Indonesia.

Seperti diketahui Indonesia mendapat hukuman sanksi dari WADA karena tidak patuh dalam menerapkan program uji doping. Indonesia terancam dihukum bersama dengan Korea Utara dan Thailand.

Karena hal tersebut, maka atlet-atlet Indonesia tak bisa mengibarkan bendera merah putih selain di ajang Olimpiade. Ancaman ini pun diakui oleh Menpora Zainudin Amali.

"Memang benar kita mendapatkan surat dari WADA itu tentang dianggap ketidakpatuhan. Tetapi sesuai dengan apa yang sudah disampaikan pada sebelumnya oleh WADA itu sendiri yakni kira-kira sekitar bulan September kita mempunyai waktu untuk bisa mengklarifikasi," buka Menpora Zainudin Amali.

"Jadi selama 21 harilah kira-kira begitu, itu di dalam surat yang waktu itu kita dapatkan. Jadi masih ada waktu, dan kami gerak cepat," tambah Amali.

Hal ini pun pernah diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI, Bambang Rudyanto.

“Ada kemungkinan besar utk TUC, kalau ada team kita naik podium (emas/perak/perunggu), bendera Indonesia tdk dikibarkan.. kita harap MOU antara Menpora dan WADA secepatnya,” cuit Rudy pada 10 Oktober silam.

Indonesia sendiri telah mengamankan medali, minimal perunggu usai melangkah ke babak semifinal. Nantinya, bendera yang dikibarkan adalah bendera PBSI. Namun jika juara, lagu Indonesia Raya masih bisa berkumandang.

Keputusan tersebut kembali diungkap oleh Bambang Rudyanto sebagaimana dikutip editor Jawa Pos, Ainur Rohman dalam akun Twitternya.