Polemik Kejuaraan Dunia, Jurnalis Denmark Sebut PBSI Tak Punya Rasa Hormat

Rabu, 8 Desember 2021 17:20 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© indosport
Seorang jurnalis asal Denmark, Jacob Qvirin, mengkritik keputusan PBSI yang menarik seluruh wakilnya dari ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021. Copyright: © indosport
Seorang jurnalis asal Denmark, Jacob Qvirin, mengkritik keputusan PBSI yang menarik seluruh wakilnya dari ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

INDOSPORT.COM – Seorang jurnalis asal Denmark, Jacob Qvirin, mengkritik keputusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang menarik seluruh wakilnya dari ajang Kejuaraan  Dunia Bulutangkis 2021.

Jacob Qvirin, melalui cuitan di akun Twitter-nya, Rabu (08/12/21), mengatakan bahwa mundurnya wakil Merah Putih dari Kejuaraan Dunia menunjukkan bahwa PBSI tidak memiliki rasa hormat terhadap bulutangkis dan federasi (BWF).

Padahal, Indonesia baru saja mendapatkan  apresiasi  yang luar biasa dari seluruh penjuru dunia setelah sukses menggelar Indonesia Badminton Festival di Bali selama tiga pekan lamanya.

“Ini sangat tidak menghormati seluruh dunia bulutangkis dan BWF yang baru saja tinggal dan memainkan turnamen (selama) 3-4 pekan di Bali dan memuji Indonesia sebagai tuan rumah tiga turnamen,” tulis Jacob Qvirin.

“Sekarang, (giliran) mereka harus bermain Kejuaraan Dunia di Eropa, mereka tidak peduli dengan olahraga..” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, PBSI secara resmi mengumumkan menarik para pemainnya dari keikutsertaan BWF World Championship 2021 atau Kejuaraan Dunia 2021 yang digelar di Huelva, Spanyol, pada 12-19 Desember 2021.

Alasan Indonesia tidak akan tampil di Kejuaraan Dunia karena kekhawatiran akan merebaknya varian COVID-19 terbaru, Omicorn, di Eropa.

Jacob Qvirin pun tak bisa menerima alasan tersebut. Melalui cuitan lain, Qvirin menyebut bahwa semua pemain telah divaksinasi dan hampir semua negara sama takutnya dengan Indonesia terhadap COVID-19.

“Sebenarnya, semua pemain sudah divaksinasi. Jika semua negara sama takutnya dengan Indonesia, mereka tidak akan datang ke Bali juga,” tulis Qvirin.

“Semua olahraga berlanjut, namun sebuah perkembangan kecil di pandemi menghentikan bulutangkis? Olahraga bakal mati dengan cara begini, kita tidak bisa berhenti hidup!”