Sindir Ucapan Jurnalis Denmark, Pengurus PBSI Ungkit Perlakuan BWF di All England

Rabu, 8 Desember 2021 21:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© indosport
Pengurus PBSI, Bambang Roedyanto,  membalas kritikan jurnalis Denmark yang mengkritik soal mundurnya tim Merah Putih dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021. Copyright: © indosport
Pengurus PBSI, Bambang Roedyanto, membalas kritikan jurnalis Denmark yang mengkritik soal mundurnya tim Merah Putih dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

INDOSPORT.COM - Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Bambang Roedyanto, membalas kritikan jurnalis Denmark yang mengkritik soal mundurnya tim Merah Putih dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

Sebagaimana diketahui, jurnalis asal Denmark, Jacob Qvirin, melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Rabu (8/12/21), menilai pihak PBSI telah bersikap ‘disrespectful’ atau tidak hormat bulutangkis dan federasi (BWF) karena menyatakan mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

Padahal, Indonesia baru saja mendapatkan  apresiasi  yang luar biasa dari seluruh penjuru dunia setelah sukses menggelar Indonesia Badminton Festival di Bali selama tiga pekan lamanya.

“Ini sangat tidak menghormati seluruh bulutangkis dunia dan BWF yang baru saja tinggal dan memainkan turnamen 3-4 pekan di Bali dan memuji Indonesia sebagai tuan rumah tiga turnamen,” tulis Jacob Qvirin.

“Sekarang, mereka harus bermain Kejuaraan Dunia di Eropa, mereka tidak menghormati olahraga,” tandasnya.

Kritikan Jacob Qvirin ini nampaknya menggelitik telinga Bambang Roedyanto selaku salah satu pengurus PBSI untuk ikut mengeluarkan pendapatnya.

Membalas kritikan, pria yang akrab disapa Rudy tersebut mengingatkan kembali momen ketika Indonesia merasa tidak dihormati setelah dipaksa mundur dari All England 2021.

“Kalau baca kata  “disrespectful”, keiingat AE (All England), dimana sakit hati pemain top kita disuruh jalan kaki pas cuaca dingin dan harus naik lift.. dan dilihat pemain kita sudah kena virus…” tulis Bambang Roedyanto melalui akun Twitter pribadinya.

“Kirim email pun emosi, coba kalau kita lakukan untuk team luar.. pasti kita dihujat,” lanjutnya.