Penakluk Ahsan/Hendra Ungkap Masa Kritis Kariernya Hingga Sempat Stres

Jumat, 21 Januari 2022 13:45 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Shi Tang/Getty Images
Usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final India Open 2022, Satwiksairaj Rankireddy menceritakan masa kritis kariernya hingga bisa bangkit. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final India Open 2022, Satwiksairaj Rankireddy menceritakan masa kritis kariernya hingga bisa bangkit.

INDOSPORT.COM – Usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final India Open 2022, Satwiksairaj Rankireddy menceritakan masa kritis kariernya hingga bisa bangkit.

Gelar India Open 2022 sangat berarti untuk membangkitkan kepercayaan diri ganda putra India ranking 8 dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Mereka sempat frustasi karena sudah puasa gelar hampir dua tahun.

Terakhir mereka menjuarai Thailand Open 2019. Ketika ingin bangkit di ajang Olimpiade Tokyo 2020, namun hasil yang didapat tak sesuai ekspekstasi bahkan hingga akhir 2021.

“Jujur, kami dalam kondisi terbaik selama pelatihan untuk persiapan tiga bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020.  Namun kami kalah di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia 2021,” kata Satwiksairaj Rankireddy melansir laman The Hindu.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty tampil meyakinkan dengan menang atas Lee Yang/Wang Chi-lin dan Ben Lane/Sean Vendy.

Namun mereka gagal lolos dari penyisihan Grup A usai kalah dari Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan kalah secara agregat, keduanya kalah dari Lee Yang/Wang Chi-lin di posisi 2 besar.

Sementara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty kembali gagal melaju ke perempat final usai kalah dari  Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 10-22, 21-18 , 15-21.

“Saya menangis lebih dari satu jam setelah kalah di Kejuaraan Dunia. Semuanya tampak menjadi tidak pasti.”sambung Satwiksairaj Rankireddy dalam pernyatannya.

“Tiba-tiba saya bertanya kepada diri sendiri, ‘permainan apa yang sebenarnya harus saya mainkan? Ke mana perginya kepercayaan diri itu? mengapa banyak hasil negatif?’, Satwiksairaj Rankireddy masih melanjutkan ceritanya.