Peramu Kevin/Marcus Beri Doa Tulus Saat Mantan Muridnya Bakal Jalani Operasi

Kamis, 31 Maret 2022 14:41 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Sang peramu ganda Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, Chafidz Yusuf, beri doa tulus kepada mantan muridnya yang bakal menjalani operasi pada 6 April 2022. Copyright: © PBSI
Sang peramu ganda Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, Chafidz Yusuf, beri doa tulus kepada mantan muridnya yang bakal menjalani operasi pada 6 April 2022.

INDOSPORT.COM - Sang peramu ganda Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, Chafidz Yusuf, beri doa tulus kepada mantan muridnya yang bakal menjalani operasi pada 6 April 2022.

Sebagai informasi, Chafidz Yusuf adalah salah satu pelatih bulutangkis bertangan dingin yang dimiliki Indonesia. Dari kejeliannya, dia mampu meramu berbagai bakat terpendam dari para pebulutangkis.

Seperti halnya ketika Chafidz Yusuf menjadi salah satu orang yang berperan penting terhadap terbentuknya Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, dan Fajar Alfian/Rian Ardianto.

Tak hanya itu, selain sukses melatih di sektor ganda putra PBSI pada 2003-2006, Chafidz Yusuf juga sempat sukses saat hijrah ke luar negeri pada 2006 hingga 2008.

Kemudian, Chafidz Yusuf kembali pulang ke Indonesia pada tahun 2012 untuk menjadi asisten pelatih sektor ganda putri di PBSI.

Salah satu prestasinya adalah menjadi bagian dari pengantar kesuksesan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Dengan sederet pengalamannya, karier Chafidz Yusuf di PBSI berakhir pada Januari 2022. Kendati demikian, Chafidz Yusuf masih suka memantau perkembangan para atlet bulutangkis Indonesia.

Belum lama ini, Chafidz Yusuf terlihat memberikan doa tulus kepada mantan anak didiknya, Marcus Fernaldi Gideon, yang mengalami masalah pada anklenya hingga harus absen di beberapa turnamen.

"Jadi, berdasarkan hasil observasi dan rontgen Marcus Fernaldi Gideon, ada pertumbuhan tulang kecil yang tidak seharusnya di ankle kanan dan kirinya,” Kata Rionny Mainaky, Kabid Binpes PBSI.

"Ini cukup mengganggu penampilannya, karena menimbulkan rasa sakit," ungkap Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky.