INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana menceritakan perjalanan kariernya sebelum sukses juara di All England. Salah satunya terpuruk tak masuk skuad di Piala Thomas 2020.
Seperti diketahui saat ini para pebulutangkis dari berbagai negara baik dari Asia maupun Eropa tengah mempersiapkan diri untuk turnamen bulutangkis beregu putra dan putri yang bertajuk Piala Thomas dan Uber 2022.
Ajang bergengsi Piala Thomas dan Uber 2022 sendiri bakal berlangsung di Bangkok, Thailand pada 17-22 Mei mendatang.
Pada ajang Piala Thomas dan Uber 2020 dengan musim ini hanya berselang 7 bulan, karena pada musim lalu digelar pada Oktober 2021 kemarin.
Pada edisi sebelumnya, Indonesia berhasil meraih prestasi apik. Yakni tim putra mampu memboyong trofi Piala Thomas 2020, usai mengalahkan China dengan skor telak 3-0 di babak final.
Keberhasilan tim Garuda sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 19 tahun dan kini trofi Piala Thomas akhirnya bisa kembali ke Tanah Air.
Akan tetapi banyak yang takt ahu bahwa dibalik kemenangan Indonesia terdapat cerita sedih dari salah satu pemainnya yakni Bagas Maulana yang mengaku sempat terpuruk.
Meski ikut mendukung tim Indonesia, namun Bagas Maulana mengatakan bahwa tak dipilih untuk berpartisipasi di ajang bergengsinya itu tentu membuatnya kecewa.
Padahal, ia telah berlatih dengan giat. Namun bukan berarti Bagas serta merta menjadi pilihan utama pelatih. Justru, tahun lalu ia dan Fikri sempat terpuruk ketika tidak terpilih masuk ke dalam tim Thomas Cup.
Walau tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya, akan tetapi pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tetap legowo dan tak pantang menyerah.