Piala Thomas 2022: Pernah Digebuk Jojo Sampai Jarinya Kram, Antonsen Siap Balas Dendam

Minggu, 8 Mei 2022 09:55 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Pernah dibikin tumbang lawan Jonatan Christie sampai jari kram, kini raja bulutangkis Denmark, Anders Antonsen, siap balas dendam di Piala Thomas 2022. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Pernah dibikin tumbang lawan Jonatan Christie sampai jari kram, kini raja bulutangkis Denmark, Anders Antonsen, siap balas dendam di Piala Thomas 2022.

INDOSPORT.COM – Pernah dibikin tumbang Jonatan Christie sampai jari kram, kini raja bulutangkis Denmark, Anders Antonsen, siap balas dendam di Piala Thomas 2022.

Tak terasa, hanya berjarak 7 bulan dari saat Indonesia berhasil merebut trofi Piala Thomas 2020 pada Minggu (17/10/21), kini edisi 2022 kembali digelar.

Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok), Thailand, terpilih menjadi tuan rumah baru bagi perhelatan akbar Piala Thomas 2022 serta Piala Uber 2022 pada 8-15 Mei.

Diikuti oleh 16 negara, Denmark menjadi salah satu negara dengan amunisi terbaik untuk menyambut euphoria Piala Thomas edisi ke-32 ini.

Betapa tidak, 4 tunggal terbaiknya bakal menjadi kunci untuk menghasilkan poin bagi Denmark. Mereka adalah Viktor Axelsen, Anders Antonsen, Rasmus Gemke, dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus.

Pada sektor ganda mereka, Denmark juga mengandalkan beberapa pebulutangkis yang tak asing seperti Kim Astrup, Anders Skaarup Rasmussen, Frederick Sogaard, hinggga Mathias Christiansen.

Namun, ambisi untuk merebut trofi Piala Thomas 2022, tentu tidak akan mudah bagi Denmark. Negara-negara lain pun memiliki misi yang sama untuk berjaya.

Seperti halnya juara bertahan Indonesia yang selalu menjadi rival berat bagi Denmark di setiap perhelatan kejuaraan bulutangkis beregu putra tersebut.

Pada edisi Piala Thomas 2020 lalu, sebagai tuan rumah, Denmark alami nasib apes usai kalah 1-3 oleh Indonesia di babak semifinal, Sabtu (16/10/21).

Salah satu kekalahan menyakitkan dialami oleh Anders Antonsen saat melawan Jonatan Christie di partai ketiga. Saat itu, dia dipaksa bertanding dalam durasi panjang selama 1 jam 40 menit. Namun dia  kalah, dan jari tangannya sampai kram.