Pembekuan Ranking BWF Dihapuskan, Ganda Putra Indonesia Bakal Paling Berjaya

Senin, 4 Juli 2022 14:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Ganda putra Indonesia diprediksi bakal paling berjaya dibanding Malaysia, China dan Jepang saat pembekuan poin Ranking Dunia dihapuskan oleh BWF bulan depan. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Ganda putra Indonesia diprediksi bakal paling berjaya dibanding Malaysia, China dan Jepang saat pembekuan poin Ranking Dunia dihapuskan oleh BWF bulan depan. Foto: PBSI

INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia diprediksi bakal paling berjaya dibanding Malaysia, China dan Jepang saat pembekuan poin Ranking Dunia dihapuskan oleh BWF bulan depan.

Sebagaimana diketahui, Federas Badminton Dunia (BWF) mengonfirmasi bahwa mereka akan memulai transisi pencairan Ranking Dunia BWF secara langsung bulan depan.

Pencairan poin untuk Ranking Dunia ini berlangsung selama 52 minggu akan lengkap akan dipublikasikan dari 2 Agustus 2022 hingga 3 Januari 2023.

Untuk setiap minggu dari peringkat yang baru diterbitkan mulai 2 Agustus 2022, maka empat minggu poin Peringkat Dunia historis akan dihapus mulai dari Minggu ke-12 tahun 2019.

Satu-satunya pengecualian adalah selama Minggu ke-1 tahun 2023 di mana tiga minggu turnamen bersejarah akan dihapus untuk memperbarui peringkat.

Menjelang penghapusan pembekua poin tersebut, Badminton Eropa melaui akun Twitter, memprediksi adanya pergeseran posisi para pebulutangkis di peringkat dunia terbaru.

Namun dengan catatan, prediksi peringkat terbaru ini hanya dihitung berdasarkan performa para pemain dalam 52 pekan terakhir atau rata-rata 10 turnamen, termasuk Malaysia Open 2022.

Dengan adanya pencairan poin nanti, Indonesia digadang-gadang bakal jadi negara yang paling menikmati buahnya karena enam ganda putranya berhasil masuk 25 besar Ranking Dunia.

Ini membuat Indonesia jadi negara yag paling berjaya bila dibandingkan Malaysia yang hanya punya empat wakil di 25 besar. Jepang hanya punya tiga wakil, sedangkan China satu wakil.

Sayang, Indonesia harus merelakan status nomor  1 dunia yang sebelumnya dipegang Kevin Sanjaya/Marcus Gideon direbut andalan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.