Performa Makin Jeblok di Kejuaraan Dunia, Kento Momota Bicara soal Masa Depannya

Jumat, 26 Agustus 2022 08:23 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© bwfworldchampionships.bwfbadminton
Tunggal putra ranking 2 dunia, Kento Momota, singgung masa depannya karena merosotnya performa hingga keok dari Prannoy HS di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Copyright: © bwfworldchampionships.bwfbadminton
Tunggal putra ranking 2 dunia, Kento Momota, singgung masa depannya karena merosotnya performa hingga keok dari Prannoy HS di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

INDOSPORT.COM – Tunggal putra ranking dua dunia, Kento Momota, singgung masa depannya karena merosotnya performa hingga keok dari Prannoy HS di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Pada Rabu (24/08/22), di hari ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, babak 32 besar digelar. Unggulan kedua tunggal putra, Kento Momota, secara mengejutkan tumbang atas Prannoy HS.

Kento Momota kandas dua game langsung dengan skor 17-21 dan 16-21 di hadapan publik Jepang yang menyaksikannya di Tokyo Metropolitan Gymnasium.

Usai kekalahan itu, Momota tampak sangat kecewa karena dia harus menanggalkan ambisinya untuk kembali meraih gelar juara dunia seperti pada era 2018 dan 2019.

Melansir laman Yahoo Japan, Momota mengumbar penyebab kekalahannya atas Prannoy H.S lantaran akut membuat kesalahan sendiri dan memaksakan diri.

“Saya pikir alasan kegagalan ini karena saya terlalu takut membuat kesalahan diri dan memaksakan diri. Saya tahu itu di tengah jalan, namun saya tidak mengatasi perasaan ini,” ucap Momota melansir Aiyuke.

“Hal ini adalah faktor psikologis, jadi sangat sangat tidak senang,” sambung Momota.

Kemudian Momota juga memaparkan bahwa dia salah melakukan strategi dengan membuat lawan pontang-pontang, yang justru menjadi bumerang bagi dia sendiri saat harus terkuras staminanya.

Namun, atlet 27 tahun itu meyakinkan bahwa kurangnya keberanian dan ketepatan dalam memukul bola menjadi faktor besar yang menguntungkan lawannya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

“Menurut saya penyebab kekalahan ini bukan semata karena lawan saya, tetapi karena kurangnya keberanian saya dalam berinisiatif memukul bola.”

“Tentu ini adalah hal yang buruk karena saya terlalu sibuk dengan diri saya sendiri ketimbang berpikir untuk bermain satu demi satu pojn dan tidak ingin kalah,” Kento Momota menjelaskan.