Misi Mendalam Nozomi Okuhara di Olimpiade 2022, Menerjang Riwayat Cedera yang Mengerikan

Kamis, 29 September 2022 17:25 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Lanjar Wiratri/Indosport.com
Sedang dilanda cedera, tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, membidik tiket Olimpiade Paris 2024 untuk ambisi meraih medali kedua di pesta olahraga tersebut. Copyright: © Lanjar Wiratri/Indosport.com
Sedang dilanda cedera, tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, membidik tiket Olimpiade Paris 2024 untuk ambisi meraih medali kedua di pesta olahraga tersebut.

INDOSPORT.COM – Sedang dilanda cedera, tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, membidik tiket Olimpiade Paris 2024 untuk ambisi meraih medali kedua di pesta olahraga terbesar dunia tersebut.

Hal itu sebagaimana diutarakan oleh Nozomi Okuhara usai menghadiri sebuah kegiatan pengajaran di Sekolah Dasar (SD) yang diadakan oleh sponsornya, Taiyo Holding.

“Tujuan saya sendiri adalah Olimpiade Paris. Saya mengalami cedera (sebelum Kejuaraan Dunia 2022, Agustus), jadi saya saat ini dalam tahap mempersiapkan kondisi dan pelatihan saya.”

“(dengan pemulihan), saya berharap nanti dapat menghadapi race to Olympic tahun depan dalam kondisi yang sempurna,” ucap Nozomi Okuhara melansir laman Badminton Spirit, media lokal Jepang.

Beberapa saat lalu, karena masih pemulihan cedera, Nozomi Okuhara terpaksa mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 yang berlangsung pada 22-28 Agusus di Tokyo.

Hal itu menimbulkan kesedihan mendalam bagi Nozomi yang memang sedang dalam proses memperbaiki performanya usai gagal juara pada tahun 2022.

Meskipun demikian, Nozomi Okuhara segera melupakan kesedihannya demi misi yang lebih besar di Olimpiade 2024 mendatang.

“Sangat disayangkan bahwa saya tidak dapat berpartisipasi di Kejuaraan Dunia karena cedera. Tetapi tujuan saya adalah Olimpiade 2024. Jadi saya ingin tetap tenang dalam menghadapi diri saya sendiri,” sambung Nozomi Okuhara.

Sebenarnya tidak mengherankan jika seorang atlet bulutangkis membidik tiket ke pesta olahraga sebesar Olimpiade. Karena tidak semua atlet berkesempatan untuk tampil di sana.

Hanya dua pemain terbaik dari lima sektor di tiap negara yang berhak ke Olimpiade. Bahkan tidak semua pemain besar bisa beruntung di sana.