Begitu wasit meniupkan tanda jalannya pertandingan, tim tamu langsung tampil cepat untuk memberikan tekanan. kedua tim bermain dengan terbuka dan saling memberikan ancaman di babak pertama.
Laga baru berjalan tiga menit, Monaco langsung memberi ancaman melalui Dimitar Berbatov. Sayang tendangan striker Bulagria tersebut masih lemah dan mudah diantisipasi kiper Zenit, Juri Lodygin.
Selanjutnya kedua tim saling jual beli serangan. Namun serangan yang lebih banyak dimulai dari sektor sayap oleh kedua tim tidak banyak memberi ancaman yang berarti.
Hingga di penghujung babak pertama, Monaco melalui Jorge Ocampos mencoba melakukan penetrasi dari sisi kanan pertahanan Zenit. Beruntung kiper tuan rumah berhasil mementahkan peluang emas tersebut.
Di babak kedua, permainan tidak banyak berubah. Kedua tim terlihat sangat berhati-hati dalam bermain agar tidak kecolongan gol.
Namun justru tim tamu yang mencoba mengambil inisiatif untuk menyerang. Pelatih Monaco, Claudio Ranieri mengganti Berbatov dengan striker muda asal Belgia, Yannick Ferreira.
Kecepatan Ferreira diandalkan untuk membongkar pertahanan ketat yang dibangun Ezequiel Garay dkk. Strategi Ranieri dengan menurunkan pemain berusia 21 tahun itu hampir saja menghasilkan kemenangan.
Beruntung Juri tampil cemerlang di bawah mistar gawang Zenit. Dia berhasil mementahkan dua peluang emas Ferreira di menit ke-72 dan 73, sekaligus menyelamatkan tim besutan Andre Villas-Boas dari kekalahan di kandang sendiri.
Susunan pemain:
Zenit St Petersburg: Lodygin; Anyukov (Arshavin 88'), Garay, Lombaerts, Criscito; Witsel, Garcia, Hulk, Shatov (Smolnikov 66'), Danny; Rondon (Kerzhakov 75')
AS Monaco: Subasic; Fabinho, Raggi, Carvalho, Kurzawa; Moutinho (Bakayoko 90'), Toulalan, Kondogbia; Dirar, Berbatov (Ferreira 52'), Ocampos (Germain80')