Skuad Mereka Andai Tak Ditinggalkan Para Bintangnya (Bagian II)

Sabtu, 11 April 2015 04:50 WIB
Editor: Dimas Hendro Nugroho
 Copyright:

Maarten Stekelenburg (AS Monaco)

Ada kalanya para klub raksasa Eropa memperebutkan Stekelenburg, namun justru AS Roma lah yang akhirnya berhasil merekrutnya. Sayangnya, beberepa cedera membuat performanya perlahan tapi pasti kian menurun. Kini ia harus rela hanya jadi cadangan Danijel Subasic di AS Monaco.

Gregory van der Wiel (Paris Saint-Germain)

Tampil gemilang sejak saat masih di akademi hingga masuk tim senior, membuat van der Wiel hampir saja diboyong oleh Bayern Muenchen yang kala itu dilatih oleh Louis van Gaal, namun deal tak terlaksana. Setelah dapat panggilan bela negara memperkuat Timnas Belanda, PSG pun tertarik dan beruntung sukses merekrutnya.

Thomas Vermaelen (Barcelona)

Saat di puncak performanya, duet pemain didikan akademi Ajax ini dan rekannya di lini pertahanan Arsenal, Per Mertesacker, membuat lawan cukup kesulitan untuk membobol gawang the Gunners. Di Timnas Belgia ia sempat ditunjuk jadi kapten tim, namun cedera demi cedera membuatnya tercoret dari skuad, ban kapten pun direbut oleh Vincent Kompany. Meski demikian Barcelona tetap merekrutnya, sambil berharap saat cederanya pulih Vermaelen bisa kembali ke penampilan puncaknya, sayang hingga kini hal itu belum juga terwujud.

Jan Vertonghen (Tottenham Hotspurs)

Setelah melalui musim 2011/12 dengan sangat impresif, Vertonghen akhirnya merambah Liga Primer guna memperkuat Tottenham. Sebenarnya Arsenal juga tertarik mendapatkan tanda tangannya untuk menggantikan sosok Vermaelen yang kerap cedera, namun pada akhirnya Vertonghen memilih klub asal London Utara.

Maxwell (Paris Saint-Germain)

Bek sayap ini mulai bergabung dengan Ajax pada 2001 silam. Tahukan anda bahwa Maxwell punya torehan fantastis yaitu telah mengoleksi 26 trofi sepanjang kariernya? Fakta unik lain yang banyak pecinta bola sudah tau adalah bahwa ia bermain bersama dengan Zlatan Ibrahimovic saat mereka pernah sama-sama memperkuat Ajax, Inter Milan, Barcelona dan kini PSG.

Nigel de Jong (AC Milan)

Nigel de Jong meninggalkan kesan di tiap liga domestik yang pernah digelutinya. Ia dikenal sebagai gelandang “beringas” yang tak kenal ampun terhadap para lawannya, namun tetap jadi pemain berkelas, baik di Bundesliga saat ia memperkuat Hamburger SV, di Liga Primer saat ia bermain untuk Manchester City dan saat ia membela AC Milan di Serie A hingga kini.

Wesley Sneijder (Galatasaray)

Sneijder membela Ajax sejak masih berusia 16 tahun, setelah merasa cukup menimba ilmu, dan ada tawaran dari klub sekelas Real Madrid, maka Sneijder pun tak kuasa untuk menolak peluang tersebut. Kariernya di Madrid cukup baik dan lalu ia sangat sukses saat di Inter, namun ia harus tersingkir karena ketatnya persaingan. Akan tetapi, kini ia tetap mampu menunjukkan permainan kelas wahid di Turki bersama Galatasaray. Rasanya Sneijder akan dikenang sebagai salah satu playmaker terbaik di Eropa.

Rafael van der Vaart (Hamburger SV)

Nasibnya di Madrid serupa dengan Sneijder, namun van der Vaart mampu tampil prima di Tottenham dan membentuk trio super dimana dua anggota lainnya adalah Gareth Bale and Luka Modric, mereka bertiga pun bisa sukses membawa klub sekelas Tottenham melaju hingga ke perempatfinal Liga Champions League. Ia kini jadi kapten di Hamburg, klub yang telah dua kali diperkuatnya.

Christian Eriksen (Tottenham Hotspurs)

Setelah sumbangsih Eriksen membuat Ajax menjuarai Eredivisie di tiga musim berturutan, maka manajemen klub pun tak kuasa untuk lebih lama lagi menahan kepergiannya. Tottenham sangat beruntung bisa merekrutnya. Dengan torehan fantastis 21 gol dan 17 assists di 77 laga, sepertinya Eriksen akan segera menyusul duo Modric dan Bale. Tottenham akan kehilangan, tapi dana yang didapat dari penjualan Eriksen dipastikan akan cukup berlimpah.

Luis Suarez (Barcelona)

Striker yang sering didera kontroversi ini punya torehan sensasional di Ajax, yaitu 111 gol dan 68 assists dari 158 laga. Saat pindah ke Liverpool pun sama saja, capaiannya tetap luar biasa dengan 83 gol dan 53 assists di 133 laga. Ia adalah El Pistolero, Luis Suarez, yang kini jadi bagian trio maut MSN di Barcelona.

Zlatan Ibrahimovic (Paris Saint-Germain)

Dimanapun ia merumput, liga domestik selalu ditaklukkannya, tercatat beberapa scudetto Serie A diraihnya bersama tiga klub raksasa yang berbeda, Juventus, Inter dan Milan. Trofi La Liga diraihnya bersama Barcelona dan terakhir trofi Ligue 1 dikoleksinya bersama PSG. Ia, tak lain dan tak bukan, adalah Zlatan Ibrahimovic – “Mr. Loyal” yang tak pernah mencapai caps ke 100 di tiap klub yang diperkuatnya, karena ia selalu saja telah “terlanjur” berganti “kulit” (jersey klub).

Maka beginilah tampilan Best XI Ajax Amsterdam, andai semua pemain diatas masih memperkuat klub jagoan Belanda itu hingga kini:

5