PS TNI berhasil lolos dengan predikat juara grup C Piala Jenderal Sudirman. Dengan predikat sebagai tim yang dinilai tim amatir tentu lolosnya PS TNI disinyalir ada isu match fixing.
Namun pihak PS TNI menyatakan enggan menanggapi lebih lanjut rumor terkait match fixing dan menganggap masyarakat bisa memberikan penilaiannya.
"Kita telah menjalani semua pertandingan, terkait isu tersebut biarkan masyarakat yang menilai. Pertandingan tidak sekedar laga biasa tetapi mengajarkan cinta kepada tanah air, itu bisa dilihat saat memulai laga selalu menyanyikan lagu kebangsaan," ucap asisten manajer PS TNI, Amin saat ditemui di pengundian babak delapan besar di Hotel Century, Senayan, Jakarta.
Namun ada hal yang lebih membanggakan PS TNI. Bagaiamana tidak, selain dinilai tim amatir, PS TNI juga membuktikan diri mampu lolos dengan 100 persen pemain lokal.
"Kita bangga karena merupakan satu-satunya tim yang lolok ke delapan besar menggunakan potensi anak bangsa, atau tanpa pemain asing di tim," tambah Amin.
Kini di babak delapan besar nanti PS TNI tergabung di grup D bersama Mitra Kukar, Persija dan Semen Padang. Ke empat tim akan bertanding di Solo.