ADS Mengecam Keras Pernyataan Ponaryo

Senin, 11 Januari 2016 18:52 WIB
Penulis: Dian Eko Prasetio | Editor: Ahmad Priobudiyono
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
 Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT

"Ponaryo jangan sembarangan kalau ngomong, dia harus tahu diri, Tim Transisi itu siapa? Kalau PSSI dengan Menpora melakukan kerjasama untuk perbaikan sepakbola itu wajar, namun tidak dengan Tim Transisi," jelas pria yang akrab disapa ADS ini.

Sebelumnya, pemain Pusamania Borneo FC (PBFC) yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman menganggap PT Liga Indonesia (LI) keras kepala dengan tidak mau berkoordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kemenpora untuk menggulirkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2016.

Ponaryo menyebut, jika PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi ISL mau menghilangkan ego, pasti kompetisi ISL 2016 bisa bergulir.

Pernyataan ini jelas saja menuai kecaman dari mantan Presiden PT Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabussala yang menilai Tim Transisi itu bukanlah siapa-siapa.

Menurut ADS, jika PT Liga Indonesia melakukan kerjasama dengan Tim Transisi, Andi menilai bahwa itu sama saja melanggar statuta PSSI. Karena, menurut Andi PT LI sudah melakukan tindakan yang benar dengan tidak tunduk di bawah Tim Transisi.

Selain itu Andi menghimbau kepada Ponaryo agar mendukung langkah yang dilakukan oleh PSSI. Karena, pembekuan yang dilakukan oleh Menpora kepada PSSI ini membuat hilangnya kompetisi sepakbola  tertinggi dari tanah air.

Dimana hal itu merunut pada tidak dikeluarkannya izin keramaian oleh pihak kepolisian karena efek pembekuan tersebut.

"Induk sepakbola sudah jelas semua tahu yakni PSSI, saya himbau untuk Ponaryo dan seluruh pemain itu kompak. Suarakan dukungan terhadap PT. Liga agar dapat menggulirkan kompetisi ISL di bawah naungan PSSI," lebih jauh Andi menjelaskan.

PT Liga Indonesia sendiri rencananya akan melakukan pertemuan dengan 18 klub ISL pada Sabtu (16/01/16) mendatang di Jakarta, yang bertujuan untuk membahas kompetisi pada tahun 2016 ini.