Sriwijaya Mania Dukung Penuntasan Kasus Kematian Jakmania

Jumat, 20 Mei 2016 03:44 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:

Meski belum terbukti, tapi bila benar penyebab terbunuhnya suporter Jakmania itu disebabkan oknum polisi tentu sangat disayangkan sekali. Sikap anarkis sebaiknya tidak dilakukan kepada suporter oleh siapapun, apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang.

"Pihak keamanan terkadang sering berlebihan pada suatu pertandingan, itu terjadi di setiap daerah," ucap Ketua S-Man, Eddy Ismail, Kamis (19/05/16).


Jakmania menuntut kasus kematian Fahreza diusut hingga tuntas.

Potret yang terjadi pada anggota The Jakmania berusia 16 tahun itu berpotensi dialami ditempat lain. Muhammad Fahreza meninggal dunia karena diduga menerima kekerasan dari aparat keamanan saat pertandingan Persija melawan Persela Lamongan, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (13/05/16).

Kejadian yang menimpa suporter Macan Kemayoran diharapkan bisa menjadi pembelajaran berharga bagi suporter dan bila benar disebabkan pihak keamanan tentu itu juga jadi pelajaran berharga bagi mereka.

Dan, Sriwijaya Mania berharap kasus tersebut tidak ada yang ditutup-tutupi dari hasil penyelidikan. Hukum harus dijalankan dan berlaku adil, jangan hanya ditegakkan pada mereka yang lemah.

"Ini Negara hukum, tentu harus ditegakkan, menghilangkan nyawa seseorang tentu hukumannya sangat berat, apalagi bila dilakukan dengan cara pengeroyokan," jelasnya.

"Semoga saja hukum di negara ini bisa berjalan sebagaimana mestinya," sambungnya.


Fahreza wafat dalam pertandingan Persija melawan Persela.

Sementara itu Ketua Kelompok Suporter Singa Mania, Ariyadi Eko Noeri, enggan berkomentar terkait hal ini. Begitupun Manajemen Sriwijaya FC, juga tidak berkomentar terkait kejadian ini.

8