"Ini adalah bentuk antagonisme dalam olahraga yang dibawa ke ruang sidang. Inter tidak ada hubungannya soal Calciopoli. Ini tidak dapat diterima dan tak berdasar,” ujar pengacara Inter Torchia dikutip dari Football Italia.
Pengadilan ini terkait banding yang dilakukan pihak Juventus soal tuduhan kasus pengaturan skor kurun 2004 hingga 2006.
Kala itu dua gelar juara Serie A Juventus musim 2004-2005 dan 2005-2006 dicabut. Kompetisi musim 2004-2005 dibiarkan tanpa pemenang, sementara trofi 2005-2006 diberikan kepada Inter Milan.
Juventus juga dijatuhi hukuman terdegradasi ke Seri B. Bahkan Juve harus mengawali Seri B 2006-2007 dengan poin minus 30. Beruntung setelah melakukan banding, Juve hanya mendapat pengurangan sembilan poin.
Namun Juventus belum mau menyerah banding terkait perkara ini. Mereka lantas mengajukan banding menuntut federasi sepakbola Italia FIGC dengan gugatan perdata senilai 443 juta euro (Rp6,4 triliun) ke pengadilan wilayah administrasi Lazio.
Presiden FIGC Carlo Tavecchio memperingatkan jika Juventus menang dalam perkara ini maka asosiasi sepakbola Italia bakal bangkrut.
I Bianconeri menuntut kerugian yang diderita akibat kasus tersebut yang melibatkan mantan direktur umum Juventus Luciano Moggi.
Sebab belakangan, dari hasil penyelidikan menyatakan bahwa mantan petinggi Inter yakni Giacinto Facchetti disebutkan hakim pengadilan tersandung kasus tersebut. Facchetti melobi wasit, sama seperti yang dilakukan oleh Luciano Moggi.
Selain Juve, skandal ini melibatkan hampir semua klub besar Serie A seperti AC Milan, Lazio dan Fiorentina namun Hukuman yang didapat Fiorentina, Lazio dan Milan tidak seberat Juventus. Saat itu mereka hanya dihukum pengurangan poin.