Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, atau PSSI, menginginkan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI diadakan di Makassar. Padahal, pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menginginkan kongres tersebut diadakan di Yogyakarta.
Menanggapi perbedaan pilihan tersebut, Kelompok 85, grup yang terdiri dari beberapa pemilik suara sah dalam kongres PSSI, dikabarkan akan melakukan aksi boikot jika kongres tersebut tetap diadakan di Makassar.
Menyusul perseteruan yang terjadi, mantan anggota Komite Nasional, FX Hadi Rudyatmo, ikut angkat bicara. Dia menyayangkan sikap media yang dinilai memperkeruh suasana.
Berbeda dengan PSSI, pihak Kemenpora menginginkan kongres PSSI dilaksanakan di Yogyakarta.
”Kongres di Yogyakarta itu kan hanya masukan saja, seperti itu kok dibilang intervensi. Sudahlah, jangan berpikiran yang tidak-tidak," ucap Rudy saat diwawancara.
Pria berusia 56 tahun itu mengaku heran dengan perdebatan mengenai lokasi pelaksanaan kongres. Baginya dimana pun lokasi yang dipilih bukan sebuah masalah, yang terpenting kongres berjalan lancar dan adil.
"Marilah kita semua duduk bersama menyelesaikan persepakbolaan Tanah Air yang sudah lama kacau. Mau di manapun tak masalah, yang terpenting masih berada di naungan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," tutup Rudy.