Piala AFF 2016

Ternyata Dokter Timnas Indonesia Jadi 'Korban' Ketegasan Alfred Riedl

Kamis, 22 Desember 2016 13:33 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
 Copyright:

Timnas Indonesia menempati posisi runner up di Piala AFF 2016 setelah dikalahkan Thailand di babak final dengan total agregat 2-3. Akan tetapi perjuangan Skuat Garuda banyak dipuji lantaran datang dengan kondisi tim serba terbatas.

Namun, berkat tangan dingin pelatih Alfred Riedl, Timnas Indonesia mampu membuktikan diri maju hingga ke babak final.

Rupanya, selain bertangan dingin, sukses Alfred Riedl membangun Timnas Indonesia juga dibarengi dengan sikapnya yang tegas dan disiplin. Bahkan, Dokter Timnas, Syarif Alwi pun sempat merasakan dan menjadi korban ketegasan pelatih asal Austria tersebut.

Dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi bersama Boaz Solossa di sesi latihan.

“Saya tiap hari (saat training center), sebelum pemain makan harus sudah periksa dan cek, kalau salah sedikit harus ganti dan yang ditegur bukan kokinya tapi saya yang di tegur. Jadi Alfred Riedl itu memang seperti itu, tegas,” tutur Dokter Alwi.

“Saya pernah pegang klub profesional di ISL dan sangat jauh perbandingannya dengan Timnas, khususnya di bawah Alfred Riedl,”

Apa yang diungkap oleh Dokter Timnas mengenai ketegasan Alfred Riedl bukan lah hal baru. Salah satu penggawa Timnas, Andritany Ardhiyasa pernah menjadi korban sikap tanpa kompromi pelatih berusia 67 tahun tersebut.


Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl.

Namun, di samping sikapnya yang tegas dan tak pandang bulu, Alfred Riedl ternyata sangat memperhatikan kondisi anak asuhnya. Ia tidak ingin ada sesuatu yang terjadi dengan para pemain Skuat Garuda, seperti halnya cedera.

“Di bawah pimpinan Alfred Riedl hampir setiap hari, baik pagi dan sore sebelum dan sesudah latihan, dia selalu tanya pada dokter tim atau fisioterapi. Ada pemain yang mengeluh sakit atau tidak, kalau ada harus di terapi dan bila masih sakit tidak boleh ikut latihan esok harinya,” tutup Dokter Syarif Alwi.

1K