On This Day

Inter: Berawal dari Protes dan 'Dikuasai' Indonesia

Kamis, 9 Maret 2017 09:26 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© inter.it
Perayaan ulang tahun Inter Milan oleh para pemain, manajemen, dan suporter. Copyright: © inter.it
Perayaan ulang tahun Inter Milan oleh para pemain, manajemen, dan suporter.

Jika kita mengatakan bahwa 'kiblat' untuk sepakbola dunia ialah Italia tentu tidak salah. Pasalnya sejak abad ke-19, negara ini sudah memiliki klub dan kompetisi sepakbola. 

Salah satu kota di Italia yang memiliki klub sepakbola di abad ke-19 ialah kota Milan. Kota yang disebut sebagai pusat fashion dan mode dunia ini memiliki Associazione Calcio Milan yang berdiri pada 16 Desember 1899. Kala itu, AC Milan jadi satu-satunya klub sepakbola dan kriket di kota tersebut. 

Berdirinya AC Milan tidak lepas dari peran orang Inggris bernama Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, dua pria asli Nottingham. Maka sejak berdirinya AC Milan lebih banyak didominasi pemain Inggris dan Italia. 

Masalah ini yang kemudian mendorong sejumlah pemuda asli kota Milan dan Swiss untuk mendirikan klub lain. Klub yang bisa menampung sejumlah pemain di luar Inggris dan Italia yang dipinggirkan oleh AC Milan. 

Para pemuda berkewarganegaraan Swiss dan Italia yang mendirikan Inter Milan.

Giorgio Muggiani, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner, Wipf, dan Carlo Arduss, ialah para 'sang pencerah' yang mendirikan klub baru bernama Internazionale. 

Tepat hari ini, 09 Maret 2017, 109 tahun lalu, Internazionale resmi berdiri. Giorgio yang saat itu berprofesi sebagai pelukis kemudian merancang logo klub yang dipakai hingga detik ini. 

Logo Inter Milan dari zaman ke zaman.

"Hitam dan biru dengan latar belakang bintang emas itu akan disebut Internazionale, karena kita adalah saudara dari dunia," tulis pernyataan klub pada 09 Maret 1908. 

1.1K