Bola Internasional

Tevez Remehkan Sepakbola Asia dan Hanya Anggap Cina Tempat Liburan

Selasa, 16 Januari 2018 21:26 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© getty images
Carlos Tevez, melayangkan kritikan untuk pemilik Shanghai Shenhua. Copyright: © getty images
Carlos Tevez, melayangkan kritikan untuk pemilik Shanghai Shenhua.

Alih-alih menunjukkan kualitas permainan terbaik, mantan striker Man United dan Man City ini malah menganggap kepindahannya ke klub Cina hanya sebagai ajang liburan.  Di negeri tirai bambu, ia mendapat kritikan karena kelebihan berat badan dan tidak menunjukkan permainan bagus selama berada di Cina.

Dilansir dari Dailymail, striker berkebangsaan Argentina ini mengakui bahwa ia tak meluangkan waktunya di Liga Super China dengan serius. Hal itu ia katakan menyusul maraknya kritik yang datang kepadanya saat memutuskan kembali ke Boca Juniors.

"Tidak apa-apa karena saya berlibur selama tujuh bulan "Saya puas dan bahagia disini (di China). Saya bisa menikmati keluarga saya dan hidup dengan damai," katanya.

© INDOSPORT
Carlos Tevez tengah mendapat kritikan dari pemilik dan fans dari Shanghai Shenhua. Copyright: INDOSPORTCarlos Tevez tengah mendapat kritikan dari pemilik dan fans dari Shanghai Shenhua.

Striker yang kini berusia 33 tahun itu telah memutuskan  untuk kembali ke klub masa kecilnya. Menurutnya, ia sudah telah menghasilkan uang yang cukup untuk kembali ke Boca Juniors. Tevez bahkan mengakui, Ketika ia mendarat di Cina, ia seperti ingin segera kembali ke Boca.

"Saya telah mendapatkan dalam hal kehidupan keluarga tapi tidak dari sudut pandang sepak bola," ujarnya.

© Getty Images
Carlos Tevez saat masih berseragam Manchester City. Copyright: Getty ImagesCarlos Tevez saat masih berseragam Manchester City.

Lebih lanjut, pemain yang juga pernah merumput di Serie-A Italia bersama Juventus ini kecewa dengan atmosfer sepakbola di Cina. Menurutnya, Cina masih ketinggalan jauh dari Eropa dan Amerika. Tevez juga seperti merendahkan klub yang membayarnya dengan gaji fantastis tersebut.

"Di Amerika Selatan dan Eropa, pemain belajar bermain sepakbola saat mereka masih anak-anak, tapi tidak di sini. Jadi secara teknis mereka tidak begitu bagus. Sepak bola mereka sangat berbeda. Penggemar memperlakukannya dengan sangat berbeda. Dan saya rasa mereka tidak akan mencapai apa yang terjadi di Eropa dan Amerika Selatan, bahkan dalam 50 tahun lagi." bebernya.

17