Madura United (MU) memutuskan menunjuk dua pengacara untuk menyelesaikan kasusnya dengan pemain asing miliknya, Peter Odemwingie. Hal itu disebabkan Peter tak menghargai kontrak dan terkesan ingin mengambil keuntungan sepihak. Tak hanya itu, rupanya ada satu alasan lain yang membuat Madura kemudian sudah tak tahan dengan sikap mantan penyerang Stoke City itu.
Pengacara Madura United, Umar Husein menjelaskan jika awal mula kekesalan tim Laksar Sapeh Kerab adalah ketika Odemwingie berbohong dan melakukan pemalsuan terkait cedera di Liga 1 2017. Ketika itu, pemain 36 tahun itu harus absen hingga sembilan laga.
"Berkaitan dengan kasus Odemwingie ini, ada beberapa hal yang mengindikasikan pemain melakukan tindakan yang mengarah pada penipuan. Setelah tanda tangan kontrak pada 2017 dia banyak mangkir dalam pertandingan dengan modus sakit tapi semua dokter yang didatangi baik di dalam dan luar negeri mengatakan dia tidak sakit. Ini ada unsur membuat keadaan palsu," ucap Umar saat menemani Haruna Soemitro selaku manajer MU.
Setelah kejadian itu, Madura United sejatinya masih bersabar. Akan tetapi, Odemwingie kemudian dinilai melunjak dan tak bersikap baik sehingga MU pun memilih akan melaporkan sang pemain ke kepolisian dan FIFA.
"Ini (pura-pura sakit) masih bisa ditolelir saat itu dengan harapan ada perbaikan sikap di berikutnya. Tetapi keadaanya malah seperti sekarang," jelas Umar.
Terkait hal itu, Haruna Soemitro pun memberikan ultimatum kepada klub manapun untuk tidak menampung Peter Odemwingie. Jika sampai hal itu terjadi, maka Madura United tidak segan-segan untuk melaporkan klub peminat tersebut.
"Jika ada klub Indonesia yang negosiasi dengan dia, maka kita akan laporkan klub itu juga ke kepolisian," tandasnya.