Liga Indonesia

Sebelum Djanur Dipecat, Suporter PSMS Nyanyikan Revolusi Pengurus dan Bakar Flare

Jumat, 13 Juli 2018 17:25 WIB
Editor: Isman Fadil
© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Sekum PSMS Medan, Julius Raja. Copyright: © Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Sekum PSMS Medan, Julius Raja.

Laga PSMS kontra Persipura ternyata menjadi laga terakhir sang arsitek Djajang Nurdjaman. Dirinya mendadak dipecat di balik tuntutan suporter yang justru ingin perombakan di tubuh manajemen pengurus.

Tak ada suara sumbang penonton agar Djanur sapaan pelatih itu dipecat. Penonton malah ingin adanya revolusi di tubuh pengurus. Bahkan, luapan emosi penonton dan suporter PSMS saat tim kesayangan kalah 1-3 dari Persipura di Stadion Teladan, Kamis (13/07/18) malam lalu dengan cara membakar flare.

Hanya saja kenyataan berbanding terbalik. Pengurus yang mendapat kritikan agar segera melakukan perombakan justru mengambil langkah ekstrim memecat pelatih Djanur. Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja yang acap kali dimaki dengan lontaran kata-kata kasar tiap kali PSMS kalah dan diminta mundur justru berdalih jika dirinya masih dibutuhkan dalam klub.

TOP 5 NEWS INDOSPORT: PUTERA MENPORA KENA BOGEM, KETUA PSSI JADI GUBERNUR

Menanggapi hal itu, pria yang karib disapa 'King' itu mengaku sedih dengan kritikan suporter yang dinilainya tidak berdasar. Dia malah menilai ada seseorang di balik suara-suara sumbang tersebut. 

"Ya, tahu saya, dibilang King A***. Perasaan saya sedih. Skuat yang main, yang menentukan pemain pelatih, yang jadi korban saya. Tunjukkan kesalahan saya dimana, kalau ada yang bisa, silahkan lapor ke Pak Edy (pembina), Pak Kodrat (penasehat) Hari ini juga saya keluar dari PSMS," tegasnya, Jumat (13/07/18) siang.

"Jangan orang antipati, kayak pesanan sponsor, supaya saya tidak di PSMS lagi. Ini persoalan iri dengan saya," timpalnya.

"Saya tidak digaji di PSMS. Udah gitu dimaki. Capek juga saya. Terkadang saya tinggalkan pekerjaan saya di Kantor Pajak. Masih cukup penghasilan saya dari kantor, walaupun enggak digaji di PSMS. Kadangpun koyak (keluar duit) juga untuk keperluan PSMS," jelasnya.

Lalu mengapa dirinya masih ingin bertahan di PSMS? King menjelaskan dirinya hanya cinta PSMS, sehingga berada terus di PSMS. 

"Itulah pengorbanan. Dikira orang, ngapain saya bela-bela di PSMS ini macam digaji. Enggak digaji saya, sumpah demi apapun. Ini hanya kecintaan saya, karena sudah dibesarkan PSMS," ungkapnya.

Dia pun menambahkan flare yang dinyalakan sekelompok suporter PSMS, hanya karena kecewa dengan penampilan PSMS.

Padahal, PSMS sudah dua kali didenda karena ulah supoter dan penonton. Dan, bisa ditebak jika ketiga kali disanksi, PSMS terancam tak bisa bertanding di Stadion Teladan.  

Berikut Jadwal Final Piala Dunia 2018:

Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA.