INDOSPORT.COM - AC Milan yang terbukti melanggar Financial Fair Play (FFP) mendapat sanksi dari UEFA. Bukannya memberi bukti pembelaan, mereka kemudian menuduh Manchester City melakukan pelanggaran FFP yang akhirnya menyelamatkan sanksi AC Milan.
Rossoneri terancam tidak mengikuti kompetisi UEFA selama dua musim, mereka terbukti melakukan transaksi pemain sebesar 150 juta pounds di musim lalu. Jumlah itu melampaui batas yang ditentukan UEFA.
Tidak terima dengan sanksi tersebut, klub yang berbasis di San Siro itu akhirnya mengajukan banding ke pengadilan Arbitrase. Menuduh Manchester City dan Paris Saint-Germain sebagai pihak yang diuntungkan dalam kasus pelanggaran FFP.
Mereka mengklaim bahwa Manchester City dan Paris Saint-Germain adalah klub yang diuntungkan, karena UEFA pernah mengurangi sanksi dua klub itu dengan kasus yang sama - dan menuntut UEFA meninjau catatan keuangan PSG dan Manchester City.
Akhirnya Adjudicatory UEFA memutuskan bahwa AC Milan masih bisa ikut serta dalam dua musim kompetisi UEFA. Hal itu dikonfirmasi sesuai dengan keputusan sidang yang berbunyi:
"Keputusan Adjudicatory Chamber of UEFA CFCB pada tanggal 19 Juni 2018, menetapkan bahwa AC Milan telah gagal memenuhi tuntutan," tulis sebuah pernyataan UEFA yang dikutip dari The Express.
"Keputusan Adjudicatory Chamber of UEFA CFCB pada tanggal 19 Juni 2018 yang bahwa menyatakan AC Milan tidak berpartisipasi dalam dalam kompetisi UEFA Club berikutnya, yakni musim 2018/19 dan 2019/20 dibatalkan."
Manchester City dan PSG pernah melanggar peraturan UEFA pada 2014. Man City awalnya didenda 49 juta pounds dan mengurangi skuat mereka setelah tertangkap melanggar FFP. Tapi kemudian denda itu berkurang menjadi 15,6 juta.
11 Pemain Termahal Dunia Berdasarkan Biaya Transfer
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT.com dengan topik: ASIAN GAMES 2018