INDOSPORT.COM - Bermain sebagai defender, bukan berarti tidak bisa ikut menyumbangkan gol. Dalam sepakbola modern, pakem itu berubah dengan semakin banyaknya pemain belakang yang justru produktif dalam situasi tertentu.
Fabiano Beltrame, menjadi salah satu contoh bek tengah modern saat ini. Tak hanya jago menyapu bersih setiap peluang berbahaya yang diciptakan lawan, Fabiano juga cukup handal dalam memecahkan kebuntuan tim.
Ia bahkan mampu menjadi top skorer di Madura United, melalui 7 gol (3 gol diantaranya penalti), melampaui deretan nama penyerang agresif seperti Mamadou Mamassa dan Zah Rahan (6 gol), maupun Greg Nwokolo dan Slamet Nurcahyo (4 gol).
Kumpulan 7 gol itu pun nyaris saja bertambah saat membawa MU mengalahkan PSM dengan skor telak 3-0, Senin (29/10/18). Sayang, sepasang peluang emas berupa tendangan jarak jauh itu belum mampu membuat Fabiano menambah koleksi golnya.
"Tidak apa-apa meski gagal menjadi gol. Yang penting saya bisa membantu tim untuk menang," papar central defender kebangsaan Brasil tersebut.
Fabiano memang dikenal sebagai bek yang juga jago soal urusan tendangan jarak jauh. Dua peluang yang didapatkannya kala menghadapi PSM, mewakili semua asumsi itu.
Sepakan kerasnya dari jarak 30 meter di menit ke-7 hanya menerpa mistar atas gawang PSM, sedangkan tendangan bebasnya di menit 62 mampu diantisipasi dengan baik oleh Rivki Mokodompit.
"Karena sebelumnya sudah melakukan tendangan (jarak jauh) itu di latihan. Dua tendangan yang mengarah ke gawang," ungkapnya.
"Tapi ok, hari ini tidak cetak gol, tapi ke depannya bisa menambah gol," sambung bek jangkung kebangsaan Brasil yang juga pernah membela Persela Lamongan, Persija Jakarta dan Arema FC tersebut.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.