In-depth

3 Dugaan Match Fixing Mulai Mengemuka di Liga 3 2018, PSSI Bisa Apa?

Senin, 10 Desember 2018 16:43 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Tiga dugaan Match Fixing mulai mengemuka di Liga 3 2018, PSSI Bisa Apa? Copyright: © INDOSPORT
Tiga dugaan Match Fixing mulai mengemuka di Liga 3 2018, PSSI Bisa Apa?

INDOSPORT.COM - Dugaan pengaturan skor pertandingan (match fixing) kembali menyeruak pada kompetisi sepak bola nasional kasta ketiga, yakni Liga 3 musim 2018. Sederet insiden mulai mengemuka.

Match fixing saat ini menjadi sebuah momok yang membuat publik geram akan pelaku-pelakunya. Karena telah merusak citra sepak bola Indonesia yang saat ini sedang berjuang ke arah yang lebih baik.

Dugaan match fixing baru mengemuka menjelang akhir-akhir kompetisi sepak bola nasional musim 2018, baik Liga 1, 2, dan 3. Tampaknya insiden ini sangat meresahkan pencinta sepak bola Indonesia.

Kejadian-kejadian yang paling terlihat bahwa ada dugaan match fixing adalah ketika kompetisi Liga 2 2018 memasuki babak delapan besar. Beberapa klub dianggap telah 'main mata' dengan mafia sepak bola.

Dimana klub asal Jawa Timur PS Mojokerto Putra dianggap mendapat keuntungan dari mafia sepak bola. Karena hampir seluruh pertandingan di kandang PS Mojokerto Putra tak pernah kalah dan di tiap laga selalu mendapat hadiah penalti dari wasit.

Sehingga permainan yang semestinya berjalan tentang adu strategi malah berbuah pertarungan untuk memainkan laga sesuai rencana si pelaku judi sepak bola. Skor pertandingan pun telah ditetapkan sebelum laga dimulai.

Kini isu dugaan pengaturan skor pertandingan (match fixing) menyerbu kompetisi Liga 3 2018. Apalagi Liga 3 2018 telah menyelesaikan babak 32 besar dan kini menatap 16 besar serta sekarang telah masuk babak delapan besar.

167