In-depth

Piala Indonesia: Turnamen Bergengsi yang Justru Dinomorduakan

Kamis, 13 Desember 2018 17:27 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola bergengsi di Indonesa, Piala Indonesia, justru dinomorduakan oleh para klub peserta. Digelar bersamaan dengan Liga 1 membuat banyak klub memilih untuk menurunkan banyak pemain pelapis di turnamen tersebut.

Kompetisi sepak bola paling bergengsi di Indonesia, Liga 1 telah berakhir dengan Persija Jakarta yang menjadi juara. Begitu juga dengan kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia, Liga 2 yang telah selesai dengan PSS Sleman sebagai juara.

Kompetisi sepak bola kasta ketiga, Liga 3 juga sudah hampir selesai dengan telah mencapai babak 8 besar. Akan tetapi keanehan terjadi jika kita melihat ajang Piala Indonesia yang masih jauh dari kata selesai.

Bahkan Piala Indonesia sendiri baru sampai di babak 64 besar yang mana baru segelintir klub saja yang sudah memastikan diri lolos ke babak 32 besar. Artinya, perjalanan Piala Indonesia 2018/2019 bahkan belum sampai setengahnya.

“Setelah menyelesaikan babak 64 besar di bulan Desember, mulai Januari kita gelar babak 32 besar yang sudah dengan format kandang dan tandang hingga final yang direncanakan pada Maret 2019 mendatang,” ungkap Iwan Budianto selaku staf ketua umum PSSI kepada sejumlah awak media.

Artinya, Liga 1 2018 tidak digelar secara serentak dengan Piala Indonesia yang kompetisinya baru berakhir di 2019. Bayangkan saja bagaimana sebuah kompetisi yang bernama Piala Indonesia berjalan di tengah kompetisi liga yang berbeda edisi.

Padahal Piala Indonesia merupakan sebuah ajang bergengsi yang telah melahirkan berbagai cerita indah mengenai arti semangat kedaerahan sepak bola nasional.