Liga Indonesia

Koordinator SOS Luruskan Kesalahpahaman Aremania

Rabu, 19 Desember 2018 15:21 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, tengah diserang oleh para pendukung Arema FC di dunia maya karena pernyataan ketika menghadiri acara #PSSIHarusBaik di Graha Pena, Surabaya, Senin (17/12/18) lalu.

Akmal Marhali diklaim menyentil kebangkitan Arema FC dan PSIS Semarang di Liga 1 2018 adalah campur tangan orang dalam PSSI (induk tertinggi bola Indonesia). Padahal, menurut Akmal, ia bermaksud menjelaskan supaya tidak ada rangkap jabatan, sehingga tidak muncul pemikirian semacam demikian.

Seperti diketahui, Arema FC dan PSIS Semarang memiliki orang dalam di tubuh PSSI. Iwan Budianto di kubu Arema FC, serta Yoyok Sukawi bersama PSIS Semarang. Keduanya menjabat sebagai Exco PSSI.

"Ini akibat memahami sepotong-potong dan ambil kesimpulan prematur. Langsung Reaksioner, sejatinya tidak tahu jalan ceritanya," tulis Akmal di Instagram ketika dikritik akun Aremania, @aremamatch.

"Saya lagi mengulas soal rangkap jabatan. Saya sampaikan rangkap jabatan tak boleh terjadi lagi karena akan memunculkan conflict of interest. Harus memilih antara PSSI atau klub. Jangan dirangkap nanti akan memunculkan banyak opini negatif."

"Seperti Arema FC dan PSIS Semarang yang di awal terpuruk, lalu putaran kedua bangkit. Akhirnya orang menyimpulkan bla bla bla. Nah, untuk hal ini harus dibersihkan."

"Justru saya lagi menjelaskan agar perjuangan pemain dihargai. Rangkap jabatan harus disudahi agar setip keberhasilan tidak melulu dikaitkan dengan adanya orang dalam," tuturnya menutup.

Namun, tampaknya para pendukung Arema FC sudah terlajur kecewa. Penjelasan Akmal pun tetap ditanggapi negatif oleh suporter Singo Edan dengan menggunakan bahasa Malang.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM