Liga Italia

Soal Rasisme di Liga Italia, Boateng: Tidak Ada Tindakan Tegas

Minggu, 30 Desember 2018 11:57 WIB
Penulis: Riski Francisko | Editor: Juni Adi
© zimbio.com
Selebrasi gol Kevin-Prince Boateng ke gawang Arsenal. Copyright: © zimbio.com
Selebrasi gol Kevin-Prince Boateng ke gawang Arsenal.

INDOSPORT.COM – Mantan bintang AC Milan, Kevin-Prince Boateng, sangat sedih dengan perlakuan rasis yang dilakukan fans Inter Milan terhadap bek Napoli, Kalidou Koulibaly.

Boateng juga pernah mendapatkan perlakuan serupa saat ia masih bermain untuk AC Milan. Yang paling diingat, tentu saat ia mendengar nyanyian ejekan dari pendukung klub Pro Patria dalam pertandingan persahabatan 2013 lalu.

Saat itu Boateng dan rekan satu timnya jengkel, dan memutuskan untuk meninggalkan lapangan dan menyudahi pertandingan sebagai bentuk protesnya.

Setelah kejadian itu, sebanyak enam pendukung Pro Patria dikabarkan dipenjara. Namun, hal itu tampaknya tak membuat para pelaku lainnya jera.

Karenanya, ia sangat menyayangkan tindakan rasis masih terjadi di sepak bola Italia. Boateng bahkan merasa kecewa, karena hingga kini tak ada perubahan, untuk membuat para pelaku rasis jera.

“Saya pikir hingga kini belum ada kemajuan (sejak peristiwa yang menimpa saya). Bahkan, kini terlihat semakin buruk –saat itu hanya ada sekitar 50 fans yang menyoraki saya. Di San Siro (saat Inter vs Napoli) ada sekitar 10.000 fans (yang menghina Koulibaly),” ujar Boateng, dikutip dari Calciomercato.

“Seharusnya wasit menghentikan pertandingan itu (untuk sementara) supaya jutaan orang yang menonton dari TV mengerti betapa kami sangat marah saat diejek karena mempunyai kulit berwarna hitam,” imbuhnya.

Hukuman yang lebih berat harus diberikan kepada para pelaku perbuatan intoleran ini. Semua pihak; pesebak bola, penggemar, klub, ofisial, penyelenggara kompetisi dan pemerintah harus mempunyai satu visi dan mengutuk keras tindakan rasisme.

TerusIkutiBeritaSepak Bola Liga Italia LainnyaHanya di INDOSPORT