INDOSPORT.COM - Meski sering gagal juara, PSM Makassar tetap tak bisa dianggap sebagai salah satu klub berbahaya bagi lawan-lawan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Khususnya musim 2018 yang baru saja lewat, PSM Makassar tercatat menjadi tim yang paling lama memimpin klasemen di Liga 1 Indonesia sebelum pada akhirnya disalip Persija Jakarta dalam dua pertandingan terakhir.
Pola itu tak jauh beda dengan musim sebelumnya, di mana Bhayangkara FC keluar sebagai juara. Saat itu PSM juga tergelincir dari puncak klasemen menjelang kompetisi berakhir dan harus puas finish di peringkat ketiga.
Catatan yang bisa dibilang apik itu semua tak lepas dari peran pelatih gaek asal Belanda, Robert Rene Alberts. Berkat sentuhannya, Juku Eja memang selalu ganas di papan atas.
Hal itu juga dibenarkan oleh Bos PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Menurutnya sosok Robert Alberts sudah mengakar dalam tim Juku Eja.
Terutama sejak ia menjabat sebagai CEO PT Persaudaraan Sepakbola Makassar yang merupakan anak perusahaan Bosowa Group, sponsor utama tim PSM Makassar.
"Robert memberikan prestasi luar biasa untuk PSM sampai tahun kemarin. Hanya orang-orang yang tidak berpikir bagus yang melihat Robert jelek melatih. Untuk itu, pola ini akan tetap kita pertahankan dengan siapa pun pelatih yang akan datang," ujar Appi, Minggu (13/01/19).