INDOSPORT.COM - Madura FC memaparkan tanggapannya perihal berkembangnya beragam isu di media sosial. Bersama Persik Kediri dan Persib Bandung, Madura FC disebut menolak pergantian jabatan Ketua Umum PSSI dari Edy Rahmayadi kepada Joko Driyono.
Seperti diketahui, Jokdri sapaan Joko Driyono secara sah akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PSSI satu tahun ke depan, setelah Edy Rahmayadi memilih untuk mengundurkan diri pada Kongres PSSI di Bali, Minggu 20 Januari kemarin.
Maka dari itu, Madura FC perlu meluruskan beragam isu yang mulai berkembang liar di media sosial. Ketiga klub itu disebut tidak setuju dan menolak pengangkatan Joko Driyono sebagai Plt Ketum PSSI.
"Bukan menolak. Saya juga tidak habis pikir kemudian isunya berkembang seperti itu," tandas Manajer tim, Januar Herwanto saat dihubungi INDOSPORT.com.
"Jadi, saya tidak pernah menolak pengunduran diri Pak Edy. Hanya, saya merasa pesimis melalui statement Pak Jokdri setelah diangkat sebagai Plt Ketum PSSI," sambungnya.
Sebagai salah satu dari 76 anggota voters kongres PSSI, Madura FC sebenarnya ikut setuju dengan pengangkatan Jokdri. Pasalnya, suara terbanyak pada Kongres tidak menolak secara tegas diangkatnya Jokdri sebagai pengganti Edy Rahmayadi.
"Bagi kami masalahnya adalah, Pak Jokdri ini tidak memunculkan sikap optimis untuk merubah organisasi sepakbola yaitu PSSI," ungkap Januar.
Lantas, apa yang membuat tim berjulukan Sapeh Pote itu pesimis atas kepemimpinan Jokdri sebagai pengganti Ketum PSSI nantinya?
"Beliau tidak menyebut soal isu match fixing. Padahal, ramainya isu itu lah yang kemudian menjadi poin utama penyebab mundurnya Pak Edy Rahmayadi," pungkasnya.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga Indonesia Hanya di INDOSPORT.COM