Liga Indonesia

CEO Persijap 'Sentil' Komite Ad Hoc Usai Kantor PSSI Digeledah Satgas Anti Mafia Bola

Senin, 4 Februari 2019 12:58 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Bos Persijap, Esti Puji Lestari. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Bos Persijap, Esti Puji Lestari.

INDOSPORT.COM - CEO cantik dari klub sepak bola Indonesia, Persijap Jepara, Esti Puji Lestari turut buka suara usai Satgas Anti Mafia Bola menggeledah Kantor PSSI. Ia juga menyentil peran Komite Ad Hoc atas kejadian tersebut.

Esti kaget lantaran Satgas Anti Mafia Bola bisa sampai melakukan penggeledahan terhadap simbol rumah sepak bola. Tadinya ia berasumsi kalau Satgas Anti Mafia Bola hanya melakukan pemanggilan pada elite-elite PSSI.

"Hanya Sekjen (PSSI) yang ada di sana saat Satgas (Anti Mafia Bola) melakukan penggerebekan dan sejumlah karyawan," buka Esti yang juga menyayangkan wakil-wakil ketua PSSI tak ada yang mendampingi Ratu Tisha.

Lebih lanjut ia mempertanyakan di mana Komite Ad Hoc Integrity, di mana mereka bekerja, dan merumuskan pokok-pokok penting penanggulangan pengaturan skor pertandingan (match fixing) ini. Semestinya Komite Ad Hoc Integrity hadir saat itu.

"Bukan apa-apa, tapi berkenalan langsung dengan Satgas (Anti Mafia Bola), mengapresiasi secara tulus, proaktif menanyakan bantuan yang bisa dilakukan PSSI, lebih jauh lagi merencanakan pertemuan antara PSSI dengan pihak kepolisian," tutur perempuan kelahiran Sukabumi ini.

Baginya Komite Ad Hoc Integrity ini seharusnya tampil di depan sebagai striker tetapi sejauh ini performanya malah mengecewakan. Bahkan kalah dari kinerja Satgas Anti Mafia Bola.

"Tidak tampak pergerakan di lapangan. Apalagi menciptakan peluang demi menyamakan kedudukan," cetus Esti.

Di sisi lain baru-baru ini, Jumat (01/02/19), Komite Ad Hoc Integrity baru saja mengumumkan siapa saja anggota mereka serta memaparkan lima (5) program kerja selama satu tahun ke depan.

Lima cara kerja Komite Ad Hoc Integrity adalah Prevention (pencegahan), manajemen risiko harus punya SOP, Information Gathering (mengumpulkan informasi), Investigation, dan Disiplinary Proceeding (proses disipliner).

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT