In-depth

Hubungan Benci - Cinta Wartawan dan Dunia Olahraga

Sabtu, 9 Februari 2019 16:30 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.

INDOSPORT.COM – Momentum Hari Pers Nasional (HPN) yang dirayakan setiap tanggal 9 Februari selalu menjadi ajang penghargaan bagi seorang wartawan, yang berjasa dalam kemajuan Indonesia di bidang informasi dan pemberitaan.

Hari Pers Nasional diselenggarakan untuk merayakan hari jadi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 5 pada tahun 1985. Hal ini merupakan bentuk penghargaan bagi peran penting pers terhadap pembangunan Indonesia dan pengamalan Pancasila.

Di balik kesuksesan pers menyebarkan informasi ke seluruh penjuru Tanah Air bahkan hingga mancanegara, sosok wartawan adalah ujung tombak yang menentukan jalannya rutinitas pers.

Wartawan sebagai orang yang secara teratur menuliskan berita untuk dimuat di media massa, tentu menjadi gerbang utama sebuah informasi hadir di masyarakat. Tanpa kinerja wartawan, rasanya mustahil sebuah informasi ada di media dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Khususnya dari dunia olahraga, wartawan tersedia selama 24 jam untuk menghadirkan informasi seputar olahraga dari dalam dan luar negeri.

Sebut saja pemberitaan terkait kompetisi sepak bola di Liga Premier Inggris, La Liga Spanyol, atau Serie A Italia yang bermain di luar waktu normal Indonesia.

Seperti misalnya pada pertandingan di waktu dinihari, maka seorang wartawan tentu harus siaga selama 24 jam untuk memberitakan terkait jalannya pertandingan dan hasil akhir laga tersebut.

Tak sebatas sepak bola, wartawan juga berjasa dalam pemberitaan cabang olahraga lainnya. Patut untuk diapresiasi bagaimana jasa para wartawan terhadap pemberitaan prestasi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang kemudian keduanya menjadi ganda putra nomor satu dunia di cabang olahraga bulutangkis.

Namun wartawan juga seringkali mendapati perlakuan tak menyenangkan, lantaran ia adalah orang yang berhubungan langsung dengan narasumber di lapangan. Tak hanya sekadar merasakan penolakan permintaan wawancara, wartawan bahkan seringkali mendapat ancaman lantaran menulis informasi yang tidak dapat diterima oleh beberapa pihak.

Ada benci dan cinta yang dirasakan wartawan dalam menjalanikan profesinya, khususnya di dunia olahraga.

Berikut portal media olahraga INDOSPORT.COM mencoba menguak benci dan cinta profesi wartawan di dunia olahraga Tanah Air.

53