Komunitas Sehat

Sering Nyeri Dada Saat Olahraga? 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Selasa, 12 Februari 2019 17:15 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© Doylestown Health
Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Copyright: © Doylestown Health
Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung.

INDOSPORT - Pernakah Anda mengalami nyeri dada yang sangat hebat saat olahraga? Banyak orang sering mengira kalau nyeri dada saat berolahraga disebabkan karena serangan jantung yang padahal belum tentu demikian.

Dilansir HelloSehat, ada banyak kondisi lain yang bisa jadi penyebabnya, mulai dari yang ringan hingga parah sekalipun.

Penasaran apa saja? Berikut adalah 5 hal yang paling sering terjadi mengapa dada terasa sakit ketika berolahraga.

1. Otot tegang

Tulang di sekitar dada dan rusuk Anda dikelilingi oleh banyak otot interkostal. Tanpa disadari, olahraga dengan kecepatan atau intensitas yang tinggi ternyata da[at menyebabkan otot di sekitar dada menjadi tegang.

Hal inilah yang membuat dada Anda terasa nyeri dada ketika olahraga.

Biasanya situasi ini terjadi karena Anda melakukan teknik yang salah saat olahraga pull up atau squat, juga termasuk angkat beban.

Bukan hanya itu, dehidrasi atau kekurangan elektrolit di tubuh juga bisa menyebabkan otot di sekitar dada menegang.

2. Masalah pencernaan

Anda mungkin tidak pernah menyangka jika nyeri dada terasa ketika olahraga dapat terjadi karena gangguan pencernaan.

Salah satu gangguan pencernaan yang kerap terjadi mengakibatkan nyeri pada dada adalah heartburn.

Hal ini terjadi saat asam lambung meningkat hingga ke kerongkongan.

Situasi ini biasanya terjadi usai Anda mengonsumsi makanan yang mengundang asam lambung naik sebelum olahraga.

3. Asma

Apa Anda termasuk orang yang miliki riwayat penyakit asma? Jika ada, nyeri dada ketika olahraga yang sering Anda alami dapat dikatakan karena situasi tersebut.

Meski demikian, tidak semua orang yang mempunyai penyakit asma dipastikan mengalami kekambuhan gejala saat berolahraga.

Beberapa orang yang tak mempunyai riwayat asma malah juga bisa terkena gejala asma (seperti sesak napas) hanya ketika mereka sedang berolahraga.

Penting untuk diketahui jika olahraga tak menyebabkan asma. Namun, olahraga dapat menjadi salah satu pemancing gejala asma pada pasien dengan keadaan medis tertentu.

4. Angina

Angina pectoris atau yang lebih diketahui dengan angina (angin duduk) merupakan rasa tidak nyaman yang dibarengi dengan nyeri intens di dada.

Dasarnya situasi ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner.

Olahraga dengan intensitas tinggi serta stres bisa memicu situasi ini pada mereka yang mempunyai penyakit jantung koroner.

Minimnya suplai darah yang sampai ke jantung menyebabkan semakin berkurangnya oksigen yang dibawa ke jantung untuk memompa darah.

Akibatnya, Anda akan merasa nyeri, sesak, atau sakit di bagian dada yang rasanya seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada yang dirasakan terkadang dapat menjalar ke rahang, bahu, leher, lengan, leher, atau punggung bagian kiri.

5. Kardiomiopati Hipertrofik

Kardiomiopati merupakan suatu penyakit genetik yang mengakibatkan terjadinya penebalan tidak normal di otot-otot jantung.

Ketika berolahraga, semua otot ikut bergerak, tak terkecuali otot jantung. Saat berolahraga dengan intensitas tinggi, maka otot jantung seseorang yang mempunyai riwayat penyakit kardiomiopati akan menebal.

Penebalan inilah yang membuat jantung bekerja menjadi lebih keras untuk memompa oksigen sehingga aliran listrik menjadi terganggu.

Kondisi ini bisa membuat kita menjadi terasa pusing, sesak napas, dan bahkan nyeri dada ketika olahraga.

Dalam kasus yang lebih parah, seseorang mungkin juga bisa mengalami serangan jantung atau bahkan jantung terhenti mendadak ketika berolahraga karena dipicu kardiomiopati.

6. Serangan jantung

Nyeri dada ketika olahraga bisa disebabkan oleh serangan jantung alias infark miokard. Serangan jantung terjadi saat otot jantung mengalami kerusakan karena tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen.

Salah satu ciri yang paling sering terjadi dalam serangan jantung adalah nyeri dada di sebelah kiri secara mendadak dengan rasa sakit yang hebat.

Nyeri dada ini diartikan seperti adanya tekanan, remasan, atau rasa sesak dalam rongga dada.

Anda juga dapat mengalami sesak napas. Bahkan, beberapa pasien juga akan keringat dingin sebelum akhirnya terkena serangan jantung.

Orang dengan riwayat serangan jantung sebelumnya akan mempunyai risiko jantung terhenti mendadak saat olahraga.

Kondisi tersebut membutuhkan perawatan medis secepat mungkin karena dapat mengancam nyawa jika tidak diobati dengan cepat.

Ikuti terus berita tips dan trik olahraga dari INDOSPORT.COM

Penulis: Neneng Astrianti