Liga Indonesia

Ini Sosok Ideal yang Diinginkan Persipura untuk Menahkodai PSSI

Rabu, 20 Februari 2019 21:10 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Yohanes Ishak
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
PSSI, Federasi Sepak Bola Indonesia. Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
PSSI, Federasi Sepak Bola Indonesia.

INDOSPORT.COM - Manajemen Persipura Jayapura mulai setuju dengan adanya wacana Kongres Luar Biasa (KLB) bakal digelar dalam waktu dekat.

Bahkan, manajemen Persipura sudah membeberkan sosok yang tepat untuk menahkodai PSSI, meski KLB tersebut hanya digelar untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan.

Diungkapkan sekretaris umum Persipura, Rocky Bebena, pihaknya sangat menginginkan sosok yang ideal untuk mengisi kursi Ketua Umum PSSI. 

Ada beberapa syarat yang menurut Rocky harus dipenuhi oleh para calon ketua umum, ia pun berpendapat jika sosok tersebut harus berasal dari kelompok netral dan bukan dari kalangan pemerintahan, politik juga TNI Polri.

"Kalau ingin ideal itu harus yang sudah mengurus bola selama lima tahun dulu, orang yang paham dengan sepak bola dan bersih dari praktik kotor,” ungkap Rocky kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Rabu (20/02/19).

© Sudjarwo/INDOSPORT
Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena / Sudjarwo Copyright: Sudjarwo/INDOSPORTSekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena.

“Kalaupun nantinya ada figur yang maju lebih  bagus netral supaya bisa benar-benar serius untuk mengurusi sepakbola," tambahnya.

Rocky juga mengatakan jika Persipura akan menyetujui KLB digelar jika diminta oleh anggota federasi ataupun komite eksekutif (Exco) sesuai dengan statuta.

"Kalau kita bicara soal KLB itu memang hanya dapat dua hal, yakni permintaan dari 2/3 anggota atau voters federasi dan komite eksekutif untuk melakukan itu. Jadi kalau permintaan untuk KLB memang dari Exco yah berarti sudah memenuhi statuta dan itu wajar," ujarnya.

Meski begitu, Rocky menyarankan agar KLB sebaiknya digelar setelah dua agenda negara yakni pemilihan presiden (pilpres) dan juga pemilihan legislatif (pileg), agar mengantisipasi terjadinya kegaduhan.

"Bagi kami, alangkah lebih bijak KLB itu digelar setelah pilpres dan pileg, karena jangan malah nanti agenda kita terganggu oleh kegiatan negara yang lebih penting, dan kita sepatutnya harus junjung tinggi itu," tandasnya. 

Ikuti terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM