In-depth

Jejak Eks Bintang Piala Dunia di Liga Indonesia Jauh Sebelum Isu Diego Forlan

Jumat, 5 April 2019 15:32 WIB
Editor: Juni Adi
© INDOSPORT
Logo Liga Indonesia dan trofi Piala Dunia Copyright: © INDOSPORT
Logo Liga Indonesia dan trofi Piala Dunia

INDOSPORT.COM - Bursa transfer pemain di Liga Indonesia baru-baru ini kembali dibuat heboh, dengan kabar ketertarikan Diego Forlan untuk merumput di Liga Indonesia.

Isu tersebut muncul bermula dari salah satu agen yang menawarkan pemain kelas dunia ke salah satu tim promosi Liga 1 2019, Kalteng Putra pada Desember 2018 lalu.

"Benar, kami memang mendapatkan tawaran dari agen untuk merekrut Forlan. Sudah masuk ke kami tawaran itu, namun akan disampaikan lebih dulu dalam rapat manajemen sebelum diputuskan," ungkap asisten manajer Kalteng Putra, Sigit Widodo.

Dari segi usia, Forlan yang saat ini berumur 39 tahun diprediksi bakal kesulitan bisa bersaing di Liga 1 yang lebih banyak mengandalkan fisik dalam bermain.

Namun jika melihat dari faktor kualitas, mantan pemain yang pernah merumput bersama Inter Milan, Villarreal, Atletico Madrid dan Manchester United tidak perlu diragukan lagi.

Ketajamannya masih tetap terjaga meski sudah tidak muda lagi. Hal itu ia buktikan ketika berkarier di Liga Jepang bersama Corezo Osaka tahun 2014/16 dengan mencetak 19 gol dari 51 pertandingan.

Serta saat merumput bersama klub asal Hong Kong, Kitchee SC pada tahun 2018 lalu dengan mencetak 5 gol dari 12 pertandingan. Catatan tersebut nampaknya sudah cukup untuk meyakinkan Kalteng Putra merekrutnya. 

Apalagi, pemain asal Uruguay itu punya pengalaman mentereng termasuk menjadi top skor Piala Dunia 2010 lalu. 

"Tentu berbagai catatan itu jadi pertimbangan kami untuk membawa ke rapat manajemen. Semua juga tergantung pimpinan nanti seperti apa," tambah Sigit Widodo.

Namun sayang, seiring berjalannya waktu negosiasi Kalteng Putra bersama Diego Forlan berlangsung alot, hingga kabar terakhir mengatakan Forlan urung merapat ke klub berjuluk Laskar Isen Mulang tersebut.

"Kami sudah bernegosiasi. Tapi, sang pemain mengira fasilitas kami seperti di Jakarta. Padahal kami adalah klub di Kalimantan," ujar CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran.

430