Liga Champions

Erik ten Hag, Mantan Murid Guardiola yang 'Kerasukan' Gaya Melatih Cruyff di Ajax

Kamis, 18 April 2019 17:05 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Erik Ten Hag, pelatih Ajax Amsterdam. Copyright: © INDOSPORT
Erik Ten Hag, pelatih Ajax Amsterdam.

INDOSPORT. COM - Bila bertanya, apa kunci sukses yang membuat Ajax Amsterdam bisa melangkah hingga babak semifinal Liga Champions 2018/19? Jawabannya, tak lain adalah tentang kejeniusan sang pelatih, Erik ten Hag.

Ajax Amsterdam pada Rabu (17/4/19) lalu menyita perhatian publik dengan keberhasilannya lolos ke fase semifinal Liga Champions  musim ini. Tim asal Belanda itu dipastikan lolos setelah berhasil menang 2-1 atas Juventus pada leg kedua perempatfinal, sehingga menang agregat 3-2.

Keberhasilan Ajax yang bisa berbicara banyak pada perhelatan Liga Champions musim ini terbilang menjadi kejutan tersendiri. Dalam beberapa musim terakhir, mereka memang lebih sering menjadi bulan-bulanan para klub raksasa.

Bahkan, bila berkaca pada musim lalu, nama Ajax sama sekali tak tertera dalam daftar para peserta Liga Champions. Langkah mereka sudah harus terhenti di fase ketiga kualifikasi.

Kedatangan Erik ten Hag

Erik ten Hag baru datang ke Ajax pada Desember 2017 lalu. Ia bergabung menjadi pelatih Ajax setelah sebelumnya melatih klub Eredivisie Belanda lainnya, FC Utrecht.

Perlu diketahui, Erik ten Hag kala menukangi klub sekelas FC Utrecht yang jarang bisa berbicara banyak di Eredivisie Belanda, terbilang mampu meraih prestasi apik. Musim 2016/17, ia bisa membawa FC Utrecht mengakhiri musim di posisi 4 klasemen Eredivisie Belanda dan mendapatkan tiket berlaga di Liga Europa.

Tak heran bila kemudian Ajax sampai mempercayakan jabatan pelatih kepada Erik ten Hag di tengah musim 2017/18. Namun, pada musim perdananya bersama Ajax, Erik ten Hag gagal menghasilkan satu gelar pun.

Ajax mengakhiri musim 2017/18 di peringkat 2 Eredivisie Belanda. Erik ten Hag tak bisa berbuat banyak untuk membawa prestasi sebab ketika pertama kali datang, Ajax sudah tersingkir dari Liga Champions (kualifikasi), Liga Europa (Play-off) dan KNVB Cup (16 besar).

Namun, yang dilakukan Erik ten Hag di musim perdana, sepertinya punya makna lebih. Ia tampak membangun kembali jati diri Ajax yang kental dengan permainan cepat, kolektif, serta mengandalkan pemain muda.

207