Liga Europa

Bawa Chelsea Juara Liga Europa 2018/19, Maurizio Sarri Borong 4 Nilai Positif

Kamis, 30 Mei 2019 18:54 WIB
Editor: Juni Adi
© Resul Rehimov/Anadolu Agency/Getty Images
Kemeriahan tim Chelsea merayakan kemenangan juara Liga Europa, 29/05/19. Resul Rehimov/Anadolu Agency/Getty Images. Copyright: © Resul Rehimov/Anadolu Agency/Getty Images
Kemeriahan tim Chelsea merayakan kemenangan juara Liga Europa, 29/05/19. Resul Rehimov/Anadolu Agency/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Chelsea sukses menjadi juara Liga Europa musim 2018/19 ini, usai mengalahkan Arsenal di final pada Kamis (30/05/19) dini hari WIB.

Bermain di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, Chelsea menang dengan skor 4-1. Mereka membuka keunggulan melalui gol Oliver Giroud menit ke-49.

Pedro Rodriguez dan Eden Hazard berhasil menambah keunggulan The Blues, masing-masing di menit ke-60 dan 65. Arsenal sempat bangkit dan memperkecil skor menjadi 3-1, lewat gol Alex Iwobi menit ke-69. 

Namun, pada akhirnya The Gunners harus menyerang dengan skor akhir 4-1 karena Eden Hazard mencetak gol keduanya menit ke-72.

Ini merupakan gelar Liga Europa kedua untuk Chelsea, setelah pada 2013 mereka juga memenangkannya. Total Chelsea sudah mengoleksi 4 gelar dari turnamen utama yang digagas UEFA, sejak klub Inggris terbebas dari sanksi pada 1991.

Seperti diketaui, klub-klub Inggris sempat dilarang tampil di kompetisi Eropa oleh UEFA, akibat tragedi Heysel pada 1995. Baru pada 1991, beberapa klub Inggris bisa kembali berlaga kecuali Liverpool yang harus menunggu setahun kemudian.

Kesuksesan Chelsea yang berhasil merebut gelar Liga Europa, juga tidak lepas dari tangan dingin pelatih mereka, Maurizio Sarri.

Bahkan pelatih yang gemar mengkonsumsi rokok ini mampu menorehkan empat nilai positif untuk timnya usai merebut gelar ini. Apa saja itu? Berikut ulasannya:

© James Williamson - AMA / Contributor / Getty Images
Maurizio Sarri mengangkat trofi Liga Europa 2018/19 Copyright: James Williamson - AMA / Contributor / Getty ImagesMaurizio Sarri mengangkat trofi Liga Europa 2018/19

1. Taktik Sarri-ball Buahkan Gelar Juara

Taktik Maurizio Sarri yang dikenal dengan Sarri-Ball sempat dikritik keras oleh para fans setia Chelsea, lantaran klub kebanggaan mereka tampil buruk di beberapa pertandingan Liga Primer Inggris dan Piala FA. 

Hal tersebut membuat Chelsea kehilanga peluang meraih gelar. Mereka terlempar dari tiga besar, hingga tersingkir dari Piala FA karena kalah dari Manchester United dengan skor 0-2.

Sarri dianggap tidak mampu memaksimalkan para pemain yang dimilikinya. Selain itu, kebijakannya menempatkan N'Golo Kante dan Eden Hazard tidak pada posisi terbaiknya juga dikritik.

Namun pada akhirnya Sarri berhasil membuktikan gaya bermain dan taktiknya tidak salah, dengan memberikan gelar juara Liga Europa musim 2018/19 ini, ditambah catatan kemenangan 100 persen.

2. Sarri Patahkan Mitos Tak Pernah Juara

Mampu membawa Napoli menjadi penantang serius Juventus di Serie A, membuat nama Maurizio Sarri ikut bersinar sebelum akhirnya memutuskan untuk hengkang melatih Chelsea pada Juli 2018 lalu.

Namun siapa sangka, meski pria berusia 60 tahun itu sudah malang melintang membela sejumlah klub, dan sudah hampir 30 tahun berkecimpung di dunia kepelatihan, Sarri rupanya belum pernah memenangkan satu gelar pun.

Prestasi terbaik Sarri adalah membawa Empoli finis runner-up di Serie B 2013-2014, runner-up Liga Italia 2016-2017 bersama Napoli dan menyelesaikan di posisi dua Piala Liga Inggris 2018-2019 bersama Chelsea.

Setelah melewati penantian panjang, akhirnya Sarri berhasil memenangkan trofi pertamanya sebagai pelatih, yakni Liga Europa musim 2018/19, setelah mengalahkan Arsenal di final dengan skor 4-1.

3. Jaga Nama Baik Pelatih dari Italia

Kesuksesan Maurizio Sarri menjuarai Liga Europa musim 2018/19 menambah deretan pelatih asal Italia yang sukses bersama Chelsea karena kerap mempersembahkan gelar.

Sebelumnya, ada nama Gianluca Vialli yang berhasil memenangkan lima trofi yakni Piala FA (1999-2000), Piala Liga Inggris (1997-1998), Charity Shield (2000), Piala Winners (1997-1998), dan Piala Super Eropa (1998).

Selanjutnya ada nama Carlo Ancelotti. Dilantih dalam rentang waktu 2009-2011, The Blues mampu memenangi tiga gelar juara pada musim perdana. Gelar itu adalah Liga Inggris (2009-2010), Piala FA (2009-2010), dan Community Shield (2009).

Lalu ada Roberto Di Matteo yang sukses memberikan gelar Liga Champions pertama Chelsea, dan Piala FA pada tahun 2012. Dan terakhir adalah Antonio Conte, yang memberikan gelar Liga Primer Inggris musim 2016/17 dan Piala FA  2017/18.

4. Mengkilapkan Nama di CV

Prestasi ini juga sukses melambungkan nama Maurizio Sarri, sekaligus menambah prestasi di dalam cv pelatih berusia 60 tahun tersebut. Setidaknya, ada satu gelar yang bisa ia banggakan jika kelak pensiun nanti.

Keberhasilan Sarri membawa Chelsea juara Liga Europa musim ini, membuat sejumlah klub tertarik untuk memboyong dirinya. Beberapa klub yang sudah antre diantranya adalah AC Milan, Inter Milan, Juventus, dan AS Roma.