Bola Internasional

Mengapa Fans Chelsea Membenci ‘Sarri Ball’?

Minggu, 9 Juni 2019 04:32 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Yohanes Ishak
© Getty Images
Maurizio Sarri, pelatih Chelsea yang mengenalkan 'Sarri Ball' Copyright: © Getty Images
Maurizio Sarri, pelatih Chelsea yang mengenalkan 'Sarri Ball'

INDOSPORT.COM – Entah tepat atau tidak, namun keputusan Maurizio Sarri meninggalkan Napoli demi berlabuh ke Chelsea adalah suatu pilihan yang ia ambil. Pelatih berusia 60 tahun ini datang dengan ekspektasi tinggi yang disematkan padanya. Membawa The Blues bermain cantik dan menjadi juara.

Sejatinya, itulah yang diinginkan oleh sang pemilik, Roman Abramovich. Bilyuner asal Rusia ini memang mengidamkan Chelsea bermain layaknya Barcelona era Pep Guardiola. Bahkan, dirinya dikabarkan pernah mencoba meminang pelatih Manchester City tersebut.

Namun, siapa sangka keinginan Abramovich berbanding terbalik dengan keinginan fans. Bermula dari kebiasaan buruk Chelsea yang sering gonta ganti pelatih, membuat suporter The Blues harus melihat gaya permainan yang baru dari tim idolanya hampir setiap musim. Setidaknya, termasuk Sarri ada sembilan nama lain yang pernah mengisi kursi panas tersebut.

Dilansir FFT, dari sembilan pelatih di era Abramovich, hanya Sarri dan Carlo Ancelotti yang menawarkan pola permainan dengan filosofi menyerang. Selain itu, Chelsea hanya mengandalkan pertahanan yang kuat dan serangan balik mematikan. Akibatnya, klub asal London itu terkenal dengan gaya permainan defensif yang membosankan atau disebut ‘Parkir Bus’.

Meski begitu, permainan defensif tak lantas membuat fans Chelsea bosan. Karena gelar demi delar tetap menyambangi Stamford Bridge.

Sehingga, saat Sarri datang ke Cobham dengan ‘Sarri Ball’ yang ia kenalkan saat menukangi Napoli,membuat fans The Blues harus kembali beradaptasi melihat tim kesayangannya memperagakan filosofi sepak bola menyerang.

Hasilnya? Chelsea yang tak terkalahkan di pekan-pekan awal Premier League 2018/19 harus menahan malu setelah takluk dari Man City dengan skor 0-6 dan kalah 0-4 dari Bournemouth saat pertengahan musim. Sarri pun memberi penjelasan bahwa pemain The Blues belum siap dengan pola permainan yang ia inginkan.

Hal ini nampaknya juga berlaku bagi fans Chelsea yang nampak belum siap dengan perubahan drastis tim kesayangannya. Hingga muncul sebuah candaan dari pecinta sepak bola di sosial media bahwa suporter The Blues lebih menyukai ‘Suffer Ball’ ala Antonio Conte daripada ‘Sarri Ball’.

Terlebih, ada alasan lain mengapa fans Chelsea nampak tidak suka kepada Sarri. Hal ini berangkat dari alasan yang tak berdasar yakni mantan pelatih Empoli tersebut dinilai pasif dan tidak interaktif kepada suporter di Stamford Bridge.

Jika dibandingan dengan Conte dan Jose Mourinho, maka Sarri adalah sosok antagonis yang membuat suporter Chelsea makin tidak suka.

Terlepas dari semua itu, Sarri tetap dapat memberi bukti nyata di akhir musim dari filosofi ‘Sarri Ball’ nya. Ia mampu membawa Chelsea meraih gelar Liga Europa 2018/19 dan meraih final Carabao Cup serta mengunci posisi tiga klasemen Premier League.