Liga Inggris

Soal Larangan Transfer Chelsea, Frank Lampard Punya Petuah Bijak

Selasa, 16 Juli 2019 20:07 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Nathan Stirk/GettyImages
Frank Lampard menjamin fans The Blues tak perlu takut menghadapi musim depan meski terkena larangan transfer. Nathan Stirk/GettyImages. Copyright: © Nathan Stirk/GettyImages
Frank Lampard menjamin fans The Blues tak perlu takut menghadapi musim depan meski terkena larangan transfer. Nathan Stirk/GettyImages.

INDOSPORT.COM - Pelatih anyar Chelsea, Frank Lampard, tahu cara terbaik untuk menghibur fans The Blues meski klub yang mereka cintai tengah dihadapkan pada larangan transfer.

Dalam kunjungannya ke Jepang, pelatih berusia 41 tahun tersebut mengaku bahwa skuat Chelsea saat ini lebih dari cukup baginya untuk mengarungi kompetisi musim 2019/20.

Hal tersebut seakan menjadi jaminan bahwa The Blues cukup kuat meski rival mereka mampu mendatangkan pemain anyar. Para suporter setia Chelsea pun tidak perlu khawatir meski nantinya tidak ada bintang baru yang mendarat di Stamford Bridge.

"Kami tahu bahwa kami (Chelsea) tak dapat mendatangkan pemain. Tapi saya tak butuh pemain baru, saya pikir saya diwarisi pemain-pemain yang sangat bagus," ujar Lampard.

Pernyataan tersebut seperti melengkapi pernyataannya saat pertama kali menjabat sebagai pelatih Chelsea. Lampard menjamin bahwa ia akan memaksimalkan bakat muda The Blues yang ada di akademinya.

Langkah tersebut diyakini dapat menghibur fans Chelsea yang memang ingin bakat muda bermain sebagai starter dan penerus John Terry. Nama Ruben Loftus-Cheek, Callum Hudson-Odoi dan Mason Mount digadang-gadang akan menjadi starter di bawah arahan Lampard.

"Saya tahu klub ini (Chelsea) dengan baik, saya mengenal para pemain dengan baik, dan saya mempunyai cara tersendiri untuk bekerja bersama para pemain. Saya tak peduli dengan umur pemain, saya hanya peduli dengan performanya," jamin Lampard.

Chelsea sendiri memang kerap menjadi sasaran kritik oleh pecinta sepak bola bahkan fansnya sendiri. Mereka dianggap sering mengabaikan pemain mudanya yang mampu berprestasi dalam kancah domestik maupun Eropa.