In-depth

Stastik Gemilang Kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam: Manusia Setengah David De Gea

Senin, 19 Agustus 2019 15:26 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy telah merilis daftar nama-nama pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Stadion Pakansari, Bogor mulai Kamis (22/08/19) mendatang.

Sebanyak 24 pemain disiapkan Simon, untuk laga melawan Malaysia (05/09/19) dan Thailand (10/09/19) yang semua pertandingan rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Dari sejumlah nama tersebut, ada satu pemain yang dipanggil secara mendadak yakni Teja Paku Alam. Kiper Semen Padang itu diboyong untuk menggantikan Awan Setho Raharjo yang mengalami cedera pada Minggu (18/08/19) kemarin.

"Awan mengalami cedera diskolasi pada jari kelingkingnya saat latihan pagi ini bersama klub (Bhayangkara FC). Dan dia memerlukan waktu 4-6 Minggu untuk pemulihan cedera tersebut," kata Simon McMenemy.

Memiliki Statistik Gemilang

Pemanggilan Teja Paku Alam sendiri dinilai tepat, karena penjaga gawang berusia 25 tahun itu mempunyai kualitas yang mumpuni untuk menjadi kiper nomor satu Timnas Indonesia.

Hal tersebut berdasarkan dari statistik penampilannya dalam dua musim terakhir di Liga 1 saat memperkuat Sriwijaya FC. Ia konsisten menjadi kiper tangguh, dengan jumlah penyelamat yang cukup banyak di setiap musimnya.

Total Teja telah melakukan 182 saves untuk Laksar Wong Kita sepanjang Liga 1 2017 dan Liga 1 2018 menurut data Labbola

Rekor itu mengalahkan sejumlah kiper lainya, seperti Adhita Harlan (163 saves), Ridho Diazule (145 saves), Wawan Hendrawan (141) dan kiper Persija, Andritany Ardhiyasa (141 penyelamatan).

Namun sayang, tangan malaikatnya itu tidak mampu menyelamatkan SFC dari jurang degradasi karena mereka finis di peringkat ke-17 dengan koleksi 39 poin di Liga 1 2018 lalu.

Musim ini, Teja Paku Alam kembali menjadi tembok kokoh untuk tim yang dibelanya yaitu Semen Padang. Hingga pekan ke-15 Liga 1 2019, dirinya menempati urutan pertama sebagai kiper dengan catatan penyelamatan banyak yaitu 45 saves.

Namun kehebatan Teja Paku Alam itu tidak diimbangi dengan tangguhnya lini pertahanan tim yang dibelanya. Saat memperkuat Sriwijaya FC misalnya, ia memiliki total kebobolan yang cukup banyak yakni 90 gol di Liga 1.

Sedangkan di musim ini, Teja sudah 18 kali memungut bola dari gawangnya di Liga 1 2019 hingga pekan ke-15. Hal tersebut terkadang membuat sang kiper bekerja ekstra untuk menyelamatkan gawangnya seorang diri.

Seperti David De Gea

Tipikal kiper tangguh yang kerap melakukan penyelamatan di bawah mistar gawang, juga ada dalam diri David De Gea. Kiper milik Manchester United itu kerap berjibaku sendirian demi menghindari timnya dari kekalahan.

Musim lalu, De Gea melakukan 122 kali penyelamatan di Liga Primer Inggris 2018/19 dan kemasukan 54 gol. Sebuah angka kebobolan yang sangat tinggi dalam kariernya sejak memperkuat Setan Merah tahun 2011 lalu.

Hal tersebut tidak lepas dari buruknya kinerja sektor pertahanan tim besutan Ole Gunnar Solskjaer tersebut musim lalu, yang digawangi oleh Chris Smalling dan Phil Jones.

Keduanya kerap kali ragu-ragu dalam mengambil keputusan, diikuti kesalahan demi kesalahan yang buruk, menjadi celah bagi penyerang lawan untuk melakuan tembakan ke gawang De Gea.

Kin, Teja Paku Alam diharapkan mampu menjadi sosok kiper tangguh di bawah mista gawang Timnas Indonesia seperti David De Gea, demi membawa Skuat Garuda lolos ke babak selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, atau harapan tingginya bisa membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar nanti.