In-depth

Tak Hanya Darurat Striker, Timnas Indonesia Juga Krisis Penjaga Gawang?

Rabu, 16 Oktober 2019 21:12 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Nofik Lukman/INDOSPORT
Para pemain Timnas Indonesia terlihat tertunduk lesu usai dipermalukan Vietnam dengan skor akhir 3-1 di laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa (15/10/19) malam. Copyright: © Nofik Lukman/INDOSPORT
Para pemain Timnas Indonesia terlihat tertunduk lesu usai dipermalukan Vietnam dengan skor akhir 3-1 di laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa (15/10/19) malam.

INDOSPORT.COMTimnas Indonesia memiliki banyak masalah saat mengarungi ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Karena anak asuh Simon McMenemy tersebut selalu menelan kekalahan dalam empat pertandingan beruntun di Grup G.

Timnas Indonesia bahkan menjadi tim yang paling banyak kebobolan di klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, yakni dengan catatan 14 gol.

Itu terjadi ketika Timnas Indonesia selalu menelan kekalahan dari Malaysia (2-3), Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (0-5), dan Vietnam (1-3).

Melihat empat laga tersebut, Timnas Indonesia dikatakan tidak produktif. Mengingat Simon hanya bergantung pada Beto Goncalves seorang sebagai ujung tombak.

Akan tetapi, bukan ide yang baik jika hanya mengandalkan satu striker di ajang penting seperti Kualifikasi Piala Dunia 2022. Situasi ini menjelaskan bahwa krisis penyerang lokal masih menimpa Timnas Indonesia.

Seperti yang diketahui, setelah Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa mulai menua, tidak ada lagi penyerang asli Indonesia yang bertaring di depan gawang lawan.

Beruntung, PSSI punya solusi lain untuk menambal masalah tersebut. Otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu melakukan proses naturalisasi kepada penyerang asing yang moncer di Liga 1.

Namun setelah Kualifikasi Piala Dunia 2022 berakhir, bukan hanya penyerang yang menjadi masalah di Timnas Indonesia. Sepertinya posisi penjaga gawang juga menjadi problem baru bagi Tim Garuda.

Setelah selalu kebobolan tiga gol atau lebih di empat pertandingan Grup G, ini tentunya menjadi masalah bagi Timnas Indonesia. Meski sudah berganti-ganti kiper, Tim Garuda tetap sulit mempertahankan gawangnya.

© Yogi Ardhi/Republika
Mantan liper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga Hermansyah. Copyright: Yogi Ardhi/RepublikaMantan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga Hermansyah.

Andritany Ardhiyasa yang digadang-gadang bakal menjadi tembok pertahanan kuat, justru mengalami penurunan performa. Ia kebobolan 6 gol dalam dua laga.

Kiper Persija Jakarta itu memang digadang-gadang bakal menjadi bintang di bawah mistar gawang Timnas Indonesia di masa mendatang. Ia menjadi pengganti Krunia Meiga yang sepadan.

Sedangkan penjaga gawang debutan Wawan Hendrawan tampil gugup di kesempatan perdananya. Ia bahkan kebobolan lima gol dalam satu laga saat berhadapan UEA.

Terakhir, Muhammad Ridho juga kebobolan tiga gol saat menghadapi Vietnam. Meski begitu, Ridho mungkin menampilkan permainan yang lebih baik ketimbang dua kiper lain.

Simon dan jajaran pelatih Timnas Indonesia diharapkan bisa membereskan masalah tersebut. Semoga performa kurang meyakinkan para kiper Tim Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2022 ini tidak terus berlanjut.