Liga Indonesia

Potensi Arema Rebut Juara Liga 1 Pasca Laga Kontra Tira-Persikabo

Kamis, 24 Oktober 2019 11:22 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Indosport.com
Arema FC membuka peluang juara Liga 1 2019 andai mampu mengalahkan Tira-Persikabo di pekan ke-24 yang berlangsung Kamis (24/10/19) di Stadion Pakansari, Bogor. Copyright: © Indosport.com
Arema FC membuka peluang juara Liga 1 2019 andai mampu mengalahkan Tira-Persikabo di pekan ke-24 yang berlangsung Kamis (24/10/19) di Stadion Pakansari, Bogor.

INDOSPORT.COM - Arema FC membuka peluang juara Liga 1 2019 andai mampu mengalahkan Tira-Persikabo pada pekan ke-24 yang berlangsung Kamis (24/10/19) di Stadion Pakansari, Bogor.

Arema FC saat ini berada di urutan enam klasemen sementara Liga 1 dengan perolehan 34 poin dari 22 laga, sedangkan Tira-Persikabo di peringkat empat dengan selisih dua poin.

Singo Edan mengusung misi balas dendam setelah di pertemuan pertama takluk secara menyakitkan 1-2 lewat blunder kiper Kurniawan Kartika Aji.

Meski begitu, Arema FC punya kans untuk melakukan revans. Tira-Persikabo sedang berada pada fase turun-turunnya bersama Rahmad Darmawan.

Tira-Persikabo gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir. Kemenangan terakhir di kandang terjadi bulan Agustus lalu saat unggul 3-1 atas PSS Sleman.

Catatan tersebut bisa menjadi sinyal bagi tim besutan Milomir Seslija untuk meraih tiga poin penuh dan menyalip Tira-Persikabo di urutan empat.

Setelah itu, Arema FC membuka peluang juara Liga 1 bersaing dengan Bali United, Madura United, dan Borneo FC sebagai penghuni tiga besar.

Dengan 11 pekan tersisa setelah melawan Tira-Persikabo, Arema FC secara matematis masih bisa menjadi juara Liga 1 dan mengawinkan gelar Piala Presiden seperti Persija Jakarta musim lalu.

Arema FC punya tiga modal untuk menjadi juara Liga 1. Coach Milo dapat memaksimalkan potensi ini untuk meraih juara di saat-saat terakhir.

Modal pertama adalah rekor kandang. Arema FC sejauh ini berhasil menyapu bersih laga kandang, kecuali saat kalah dari Tira-Persikabo.

Rata-rata gol kandang Arema FC berada di angka tiga. Artinya, rekor kandang Singo Edan diikuti dengan produktivitas gol. Hal itu penting untuk pertarungan selisih gol dan head to head dengan tim lain di klasemen.

Di sisi lain, Arema FC harus mulai memperbaiki rekor tandang. Dari sepuluh partai away, tujuh di antaranya berakhir dengan kekalahan.

Modal kedua adalah kolektivitas. Tim kesayangan Aremania ini punya kolektivitas tim yang membuat mereka tidak bergantung kepada satu sosok.

Hal itu dibuktikan dengan pemerataan sektor pemain yang mencetak gol. Gol yang diciptakan tidak bertumpu pada lini depan, tapi juga bisa hadir dari lini tengah dan belakang.

Modal ketiga adalah keberuntungan. Usaha tanpa keberuntungan tentu akan terasa kurang. Potensi juara Arema FC bisa terjadi andai rival di tiga besar mengalami penurunan performa.

Peluang juara Liga 1 masih terbuka secara matematis bagi Arema FC. Mengandalkan sejatinya memang sulit karena semua hasil bergantung usaha dan keberuntungan di atas lapangan.