INDOSPORT.COM - Keberhasilan Bali United dan Stefano Cugurra Teco menahan imbang Persipura Jayapura dalam Liga 1 2019 tak lepas dari hasil evaluasi lawan Persela Lamongan dan Persebaya Surabaya. Serdadu Tridatu menjaga kondisi fisik dengan menerapkan tempo permainan lamban.
Bali United merupakan tim yang biasanya langsung tancap gas dari babak pertama. Mereka kerap kali sudah mendapatkan gol pada awal permainan, karena bermain dengan tempo tinggi.
Namun saat bersua Persipura dalam laga tunda Liga 1 pekan ke-17 di Gelora Delta Sidoarjo, Senin (11/11/19) sore, Bali United mengawali laga dengan tempo lambat. Tak banyak sprint jarak pendek yang dilakukan penggawa Bali United.
Ternyata, pola tersebut merupakan bagian dari strategi. Bali United belajar banyak saat kalah dari Persela Lamongan 0-2 di Stadion Surajaya Lamongan. Kala itu, tenaga Bali United sudah terkuras pada babak pertama, karena panasnya cuaca di Lamongan.
"Kita tahu Sidoarjo termasuk kota yang lumayan panas. Sementara lawan sudah sering main di sini. Mereka sudah tahu panasnya cuaca di sini. Di babak pertama, kita harus jaga fisik agar bisa lari 90 menit," ucap Teco, Senin (11/11/19).
Strategi ini sebenarnya hampir membuahkan hasil. Saat Persipura mencuri gol menit ke-33 lewat Anis Tjoe, Bali United bisa membalas lewat Melvin Platje, empat menit kemudian.
Pada babak kedua, Bali United tampil fight. Banyak serangan balik cepat yang membuat Persipura kelimpungan. Satu gol lewat serangan balik sukses didapat lewat Stefano Lilipaly menit ke-64. Sayang, Persipura kemudian bisa membalas menit ke-89 lewat Todd Rivaldo Ferre.
"Waktu Persipura dalam posisi tidak menang, mereka main lebih terbuka. Kita bisa lakukan serangan balik. Kita punya banyak peluang, kita main bagus, cuma beberapa kali kita offside, karena sedikit hilang konsentrasi," tutur Teco.
Sekadar informasi, pasca imbang menghadapi Persipura Pura, posisi Bali United di puncak klasemen sementara Liga 1 2019 tidak berubah. Mereka sudah mengumpulkan 57 poin dari 26 laga.