In-depth

Serial Skuat Emas SEA Games 1991: Ferril Raymond Hattu, Kapten Karismatik

Rabu, 13 November 2019 18:05 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis: Indosport.com
Ferril Raymond Hattu salah satu pemain di Timnas Indonesia di Sea Games 1991. Copyright: © Grafis: Indosport.com
Ferril Raymond Hattu salah satu pemain di Timnas Indonesia di Sea Games 1991.

INDOSPORT.COM - Suporter timnas Indonesia belakangan gemas melihat permainan Andritany Ardhiyasa dkk. di timnas Indonesia selama ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sebagai kapten tim, Andritany tampaknya perlu meneladani sosok Ferril Raymond Hattu. Dia merupakan elemen penting di balik prestasi timnas Indonesia menjuarai SEA Games 1991 yang sampai kini belum pernah bisa diulangi oleh generasi berikutnya.

Ferril Hattu dikenal karismatik dan tidak kenal takut. Dia bahkan bisa berimprovisasi dan terang-terangan mengabaikan strategi pelatih ketika berada di atas lapangan, seperti yang terjadi di final SEA Games 1991 kontra Thailand.

"Waktu itu saya bertanya kepada rekan setim di tengah laga, kalian masih kuat atau tidak? Kalau masih kuat, tekan! Saya tidak peduli walaupun pelatih Anatoli Polosin marah-marah melihat saya melenceng dari taktik dia," kata Ferril Hattu secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Itulah salah satu dari sekian banyak tindakan Ferril semasa menjabat sebagai kapten timnas Indonesia. Dia punya sedikit masukan agar Tim Garuda kelak bisa kembali menunjukkan taringnya khususnya di negara kawasan ASEAN, yakni melakukan pemusatan latihan (TC) jangka panjang eranya dulu. 

"Kami dulu itu TC-nya jangka panjang hampir setahun lamanya. Supaya apa? Tentu supaya tim benar-benar siap menghadapi suatu kejuaraan," ujar Ferril Hattu.

© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Farhan Naufal Iskandar saat berkunjung di kediaman Ferril Raymond Hattu. Copyright: Roihan Susilo Utomo/INDOSPORTWartawan INDOSPORT, Farhan Naufal Iskandar, saat berkunjung di kediaman Ferril Raymond Hattu.

Ada pun selama TC berlangsung di eranya, Ferril mengatakan punggawa timnas Indonesia tidak langsung bisa bermain bola dengan bagus. Ada suka duka serta gemblengan fisik nan keras dari pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin.

"Jadi waktu itu kami di gembleng fisik terus, karena memang Anatoli Polosin dan asistennya Vladimir Yurin fokusnya di sana," lanjut Ferril Raymond Hattu. 

"Untungnya saat itu fisik dan skill individu pemain sudah baik. Hanya saja waktu itu saat semua pemain dikumpulkan secara kolektivitas kami kurang baik. Anatoli Polosin ini ternyata bisa membaca, kami akhirnya diberikan latihan fisik seperti ini," bebernya.

Saran Ferril Hattu soal jangka panjang ini sebenarnya sudah dilakukan oleh pelatih timnas U-23, Indra Sjafri. Dia mengumpulkan pemain terbaik se-Indonesia dia pun juga mengikutkan sejumlah turnamen untuk melihat kemampuan masing-masing pemain, salah satunya ke China.

Patut ditunggu oleh publik, akankah model pemusatan jangka panjang ini bakal sukses di SEA Games 2019 nanti yang secara kebetulan berlangsung di Manila, persis seperti era Ferril Hattu hampir tiga dekade silam.

Ferril Hattu menjadi satu di antara 18 pemain dalam skuat juara SEA Games 1991 yang diulas satu per satu oleh INDOSPORT. Nantikan ulasan tentang pemain lainnya.