INDOSPORT.COM - PSMS Medan telah melakoni dua laga mereka di Grup B babak 8 Besar Liga 2 2019. Dari dua laga tersebut, total mereka telah mengoleksi empat poin, hasil sekali menang dan sekali seri.
Hasil itu didapat saat mengimbangi Persik Kediri 1-1 di laga perdana dan menang tipis 2-1 atas Martapura FC pada laga kedua. Selanjutnya, PSMS di laga pamungkas mereka akan menghadapi Persita Tangerang.
Berdasarkan pengamatan redaksi berita olahraga INDOSPORT, di dua laga ini pemain muda PSMS Medan, Natanael Siringoringo, selalu masuk sebagai pemain pengganti alias 'supersub' pada babak kedua.
Masuknya pemain timnas Indonesia U-23 ini sedikit membawa perubahan dalam jalan permainan PSMS. Terbukti, Natanael berulang kali membuat lini pertahanan lawan kerepotan.
"Masuknya Natanael (pemain pengganti) merupakan bagian dari strategi. Saya harapkan siapa pun yang masuk, seorang pemain dapat memberikan kontribusi untuk tim yang dia bela," kata pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra, beberapa waktu lalu.
Status 'supersub' ini ditanggapi dengan santai oleh sang pemain sendiri. Natanael Siringoringo mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut karena susunan pemain dan formasi tim merupakan hak prerogatif pelatih PSMS.
"Tak masalah bagi saya. Main atau tidak adalah wewenang pelatih. Intinya saya selalu siap setiap kali dibutuhkan," kata Natanael kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (16/11/19).
Lebih lanjut, pemain yang baru menjalani debut profesional pada musim ini memastikan bakal berjuang mati-matian jika dipercaya turun kembali sebagai 'super sub' di laga pamungkas Grup B babak 8 Bedar Liga 2 2019 kontra Persita Tangerang, Minggu (17/11/19).
"Karena main bersama tim ini adalah sebuah kebanggaan. Saya harus bisa maksimal dan totalitas untuk lambang PSMS Medan di dada," cetus pemain berusia 20 tahun itu.
"Apalagi laga terakhir nanti menentukan langkah kita selanjutnya, lolos atau tidak ke semifinal. Jika kembali dipercaya bermain, tentu saya siap memberikan yang terbaik," tutup Natanael Siringoringo.
Sekadar mengingatkan, PSMS Medan sangat berambisi kembali ke habitat asli mereka di Liga 1. Mereka terdegradasi musim lalu setelah gagal bersaing dengan klub lain dan harus puas menduduki posisi juru kunci klasemen akhir edisi 2018.