Liga Italia

Dipecat Usai Menang 27-0, Pelatih asal Italia Protes Keras

Selasa, 19 November 2019 19:53 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© footballlive.ng
Massimiliano Riccini, mantan pelatih tim junior Invictasauro Copyright: © footballlive.ng
Massimiliano Riccini, mantan pelatih tim junior Invictasauro

INDOSPORT.COM – Pelatih asal Italia, Massimiliano Riccini, menjadi sorotan dunia karena dipecat usai membawa tim junior Invictasauro mengalahkan Marina Calcio 27-0, Sabtu (16/11/19). Rupanya, Riccini tidak serta merta terima dengan pemecatan tersebut.

Presiden Invictasauro, Paolo Brogelli, menyatakan bahwa kemenangan 27 gol tanpa balas itu tidak mendidik dan sangat melecehkan tim lawan. Sesaat kemudian, Riccini dipecat dan memberikan tanggapan keras terhadap Invictasauro.

“Lantas, apa yang harus saya lakukan? Menyuruh tim lawan untuk mencetak gol? Bagi kami, akan sangat memalukan jika hanya mengumpan bola hingga laga berakhir dan bermain kucing-kucingan,” ucap Riccini dilansir dari La Republica.

“Kami sudah unggul 6-0 pada sepuluh menit pertama. Sebenarnya, saat turun minum, saya bertanya kepada pelatih tim lawan (Marina Calcio) untuk menghentikan pertandingan. Namun, mereka tetap ingin melanjutkannya,” lanjut Riccini.

Selain itu, Riccini menegaskan bahwa kemenangan telak timnya juga masih dalam batas koridor sportivitas. Timnya menang 27 gol tanpa balas dengan mematuhi aturan. Selain itu, ia juga salut dengan sang lawan yang tidak merasa dilecehkan dan terus berjuang.

Usai pemecatan tersebut, dukungan dari publik sepak bola dunia untuk Riccini terus mengalir. Berdasarkan kabar terakhir, manajemen Invictasauro kabarnya akan kembali memberikan kesempatan Riccini untuk kembali bekerja.

“Saya mendengar bahwa klub akan mengadakan pertemuan pada esok hari. Saya yakin, para pemain dan orang tua yang hadir ke sana besok akan memberikan dukungan kepada saya. Bisa jadi, Invictasauro akan berubah pikiran,” tutup Riccini.

Tim Invictasauro asuhan Massiniliano Riccini sendiri menduduki puncak klasemen liga regionalnya. Sedangkan, Marina Calcio adalah tim juru kunci. Marina berdalih bahwa kekalahan 27 golnya disebabkan akibat minimnya stok pemain karena badai cedera.