In-depth

Shin Tae-yong Bisa Bangunkan Timnas Indonesia dari Tidur Panjangnya, Asalkan...

Jumat, 22 November 2019 17:59 WIB
Editor: Coro Mountana
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Shin Tae-yong Bisa Bangunkan Timnas Indonesia dari Tidur Panjangnya, Asalkan... Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Shin Tae-yong Bisa Bangunkan Timnas Indonesia dari Tidur Panjangnya, Asalkan...

INDOSPORT.COM – Shin Tae-yong memiliki kemampuan yang bisa membangunkan Timnas Indonesia dari tidur panjangnya dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Kursi pelatih Timnas saat ini sedang kosong usai Simon McMenemy dianggap belum mampu memenuhi aspirasi rakyat Indonesia. Untuk itu, PSSI pun sedang bergerak cepat mencari penggantinya yang kini mengerucut pada dua nama, Luis Milla dan Shin Tae-yong.

Luis Milla tentu sudah tidak asing lagi karena mayoritas suporter Timnas Indonesia sudah puas dengan kerjanya saat menjalankan tugas di Asian Games 2018.

Memang saat itu target mencapat semifinal gagal diraih, tetapi permainan dan determinasi Timnas Indonesia U-23 terlihat sangat menggairahkan.

Sedangkan Shin Tae-yong? Jelas masih banyak suporter Timnas Indonesia yang hanya mengenalnya sebagai pelatih gagal Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Namun ternyata sebenarnya kemampuan Shin Tae-yong patut mendapat apresiasi yang lebih layak.

Bahkan Shin Tae-yong memiliki kemampuan yang dapat membangkitkan Timnas Indonesia dari tidur panjangnya setelah prestasi terakhir diraih pada SEA Games 1991. Memangnya Shin Tae-yong bisa apa untuk bangkitkan Timnas Indonesia?

Olimpiade 2016

Shin Tae-yong awalnya diberi tanggung jawab untuk menangani Korea Selatan U-23 untuk ajang Olimpiade 2016 di Brasil. Tergabung dengan Jerman, Meksiko dan Fiji,

Korea Selatan U-23 asuhan Shin Tae-yong mampu tampil mengejutkan dengan keluar sebagai juara grup.

Salah satu kunci keberhasilan Shin Tae-yong mampu meloloskan Korea Selatan dari grup neraka itu adalah ketika mereka mampu menahan imbang Jerman dengan skor ketat, 3-3. Padahal Jerman saat itu diperkuat oleh Serge Gnabry dan Julian Brandt.

© Adam Nurkiewicz/Getty Images
Pesepakbola asal Jerman, Serge Gnabry. Copyright: Adam Nurkiewicz/Getty ImagesPesepakbola asal Jerman, Serge Gnabry.

Tak hanya itu, di akhir turnamen pun Brasil membutuhkan drama adu penalty untuk mengalahkan Jerman di babak final. Dengan kata lain, menahan imbang Jerman merupakan sebuah prestasi yang tak bisa dianggap sebelah mata.

Namun sayang memang Korea Selatan U-23 yang diperkuat Son Heung-min harus tersingkir dari semifinal usai kalah 0-1 dari Honduras. Meski begitu Shin Tae-yong saat itu sudah dianggap cukup berhasil sehingga dipercaya menangani Korea Selatan untuk ajang Piala Dunia U-20 2017.

Piala Dunia U-20 2017

Meskipun bertindak sebagai tuan rumah, Korea Selatan U-20 asuhan Shin Tae-yong sangatlah sial karena harus satu grup dengan Inggris, Argentina, dan Guinea.

Secara mengejutkan racikan Shin Tae-yong mampu meloloskan Korea Selatan lolos dari grup neraka bersama Inggris.

Alasannya, Korea Selatan ternyata sempat mengalahkan Argentina dan hanya kalah tipis dari Inggris. Sayang langkah Korea Selatan pada akhirnya harus dihentikan oleh Portugal yang diperkuat pemain Manchester United, Diogo Dalot.

Piala Dunia 2018

Kemampuan dan pencapaian Shin Tae-yong dalam menyulap Korea Selatan U-20 dan U-23 membuatnya akhirnya dipromosikan ke tim senior pada 2017.

Namun saat Shin Tae-yong masuk, tugasnya tidaklah mudah karena Korea Selatan sedang dalam kondisi kacau seperti Timnas Indonesia saat ini.

Dengan kata lain kesuraman Timnas Indonesia dengan selalu kalah di kualifikasi Piala Dunia 2022 pernah dirasakan oleh Shin Tae-yong saat mengambil alih Korea Selatan dari Uli Stielike.

Pelatih Uli Stielike saat itu benar-benar membawa Korea Selatan pada kehancuran yang bahkan jauh lebih parah dari Timnas Indonesia.

© dailymail.co.uk
Pelatih Korea Selatan, Uli Stielike . Copyright: dailymail.co.ukMantan pelatih Korea Selatan, Uli Stielike.

Saat itu, tak hanya bicara soal kemungkinan Korea Selatan terancam tidak lolos Piala Dunia, tetapi lebih ke masalah hubungan antar pemain yang sangat tidak harmonis.

Dengan menyisakan dua laga melawan Iran dan Uzbekistan, Shin Tae-yong dihadapkan pada misi membawa Korea Selatan lolos Piala Dunia.

Dengan cerdik, Shin Tae-yong langsung memperbaiki situasi dari suasana ruang ganti yang dibuat kondusif dengan motivasi-motivasinya. Hasilnya ajaib, Korea Selatan main lebih kompak dan mampu lolos ke Piala Dunia 2018.

Di Piala Dunia 2018 memang Korea Selatan gagal lolos, tetapi Shin Tae-yong sempat menggoreskan tinta emas ketika ia mampu menyingkirkan Jerman yang merupakan juara bertahan. Beragam strategi dari Joachim Loew saat itu berhasil diredam semua oleh Shin Tae-yong.

© Getty Images
Ekspresi kekecewaan Mats Hummels (kanan) dan Mario Gomez usai kekalahan Jerman dari Korea Selatan. Copyright: Getty ImagesEkspresi kekecewaan Mats Hummels (kanan) dan Mario Gomez usai kekalahan Jerman dari Korea Selatan asuhan Shin Tae-yong di Piala Dunia 2018.

Shin Tae-yong Bisa Sukses Asalkan…

Berbekal pengalamannya itu, Shin Tae-yong adalah pelatih cerdas yang bisa membangunkan Timnas Indonesia dari tidur panjangnya asalkan seluruh suporter mau mendukung dan memercayainya. Karena ketika suporter tidak percaya padanya, maka Shin Tae-yong pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Seperti saat dirinya pulang ke Korea Selatan usai tersingkir dari Piala Dunia 2018, ia langsung disambut dengan lemparan telur. Sontak dirinya pun tak lagi bisa melanjutkan kerjanya di Korea Selatan usai Piala Dunia 2018

Kini jika ingin melihat Timnas Indonesia bangkit, mungkin ada baiknya jika suporter mau coba mendukung dan melihat sisi positif Shin Tae-yong andai ia terpilih sebagai pelatih oleh PSSI.