Liga Indonesia

Ketum Panser Biru: Foto dan Video di HP Saya Dihapus oleh Polisi Malaysia

Sabtu, 23 November 2019 15:38 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ketua umum Panser Biru mengaku ponsel pribadinya sempat disita oleh Polisi Malaysia saat terjadi bentrokan antarsuporter Timnas Indonesia dengan Malaysia. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ketua umum Panser Biru mengaku ponsel pribadinya sempat disita oleh Polisi Malaysia saat terjadi bentrokan antarsuporter Timnas Indonesia dengan Malaysia.

INDOSPORT.COM – Ketua umum Panser Biru, Kepareng, mengaku ponsel pribadinya sempat disita oleh Polisi Malaysia saat terjadi bentrokan antara suporter Timnas Indonesia dengan suporter Timnas Malaysia usai laga Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).

Menurut pria yang akrab disapa Wareng tersebut, pihak kepolisian Malaysia saat itu meminta kepada ia dan rekan-rekannya untuk menghapus segala foto dan video di ponsel pribadi masing-masing atau diancam akan dibawa ke kantor polisi.

“Kebetulan foto dan video di handphone saya dihapus oleh Polisi Malaysia sehingga tidak punya barang bukti langsung, kalau tidak saya juga ditangkap,” ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT saat ditanya mengenai insiden yang dialami suporter Timnas Indonesia, Sabtu (23/11/2019).

“Jadi, handphone saya sempat disita tidak boleh merekam kejadian yang bisa bikin malu polisi sana. Penawarannya saat itu ya diminta menghapus semua segala file foto dan video terkait kejadian atau dibawa ke kantor polisi,” imbuh Wareng.

Wareng sendiri saat kejadian bentrokan antara suporter Timnas Indonesia dengan suporter Timnas Malaysia berada di lokasi itu. Ia pun juga menginap di Hotel Majestic yang menjadi salah satu tempat terjadinya bentrokan dan perampasan barang-barang suporter Timnas Indonesia.

Hingga saat ini, Wareng masih berharap kejadian yang terjadi di Malaysia bisa segera diusut tuntas karena menganggap kasus ini sudah masuk dalam ranah kriminal karena adanya perampasan yang dilakukan oleh oknum suporter Timnas Malaysia.